Lebih jauh, Puan menekankan silaturahmi PDIP dengan parpol lain, termasuk dengan PSI sekalipun bisa terjadi jika kedua belah pihal menginkam adanya pertemuan.
"Pertemuan itu hanya bisa terjadi kalau kedua belah pihak itu sama-sama menginginkan adanya pertemuan," pungkas Ketua DPR RI itu.
Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons soal sikap dukungan partai untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Diketahui, kekinian PSI menerima kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kunjungan itu digadang menjadi sinyal PSI mendukung Prabowo sebagai capres.
Pertemuan itu menimbulkan pertanyaan soal arah dukungan capres untuk PSI yang diketahui sejak awal telah menyatakan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP.
Baca juga: PSI Sindir Ada Partai yang Harus Didatangi Sambil Merangkak, Ini Respon Ketua DPP PDIP Puan Maharani
Menyikapi hal itu, Ketua Dewan Pertimbangan PSI Badaruddin Andi Picunang menyinggung soal dinamika politik yang berkembang selama ini.
"Cuma kan dinamika berjalan. Waktu itu kan kita hanya menampung aspirasi rakyat di rembuk rakyat itu. Terpilih lah Ganjar dan Yenny yang tertinggi. Dan itu diumumkan di Oktober tahun lalu," kata Badaruddin saat dimintai tanggapannya, Kamis (3/8/2023).
Dalam perjalanan dukungan terhadap Ganjar yang dimaksud itu, Badaruddin menyinggung kalau pihaknya merasa kurang direspons.
"Cuma kan perjalanannya, yang diusulkan baik secara personal maupun secara partai, kurang respon atau gimana ya dalam perjalanannya," kata dia.
Saat ditanyakan pihak mana yang tidak merespons itu, Badaruddin menyebut pihak partai yang mengusung Ganjar.
Pernyataan Badaruddin itu seraya mengarah kepada sikap PDIP sebagai partai pengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
"Ya Pak Ganjar kan pasti karena petugas partai, pasti menunggu sinyal atau penugasan dari partainya. Jadi, mungkin partainya lah," kata dia.
"Kalau Pak Ganjar mungkin secara pribadi sih oke-oke saja," sambungnya.
Atas hal itu, Badaruddin menyatakan, tidak pengin terlalu ambisius dalam mengusung seseorang dalam hal ini Ganjar Pranowo menjadi capres.