News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Tim 8 Koalisi Perubahan Ungkap Juni 2023 AHY Sudah Bersedia Jadi Cawapres Anies, Tapi . . .

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengungkapkan pada Juni 2023 AHY sudah bersedia menjadi cawapres Anies Baswedan. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said mengungkapkan beberapa hal terkait dengan dinamika yang terjadi di dalam Koalisi Perubahan.

Menurut Sudirman Said, nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tersedia dan bersedia jadi cawapres Anies Baswedan di Juni 2023.

Baca juga: Kader Partai Demokrat di Sejumlah Daerah Turunkan Baliho Anies-AHY karena Merasa Dikhianati

Meski AHY sudah bersedia, namun menurut Sudirman Said respons partai koalisi ada perbedaan.

"Bahwa dalam butir 3 Piagam Kerjasama Tiga Partai, Calon Presiden (Capres) diberikan tugas untuk memilih pasangan (Cawapres)," kata Sudirman Said dalam keterangannya, Jumat (1/9/2023).

Tugas ini dipahami penuh oleh capres sebagai proses seleksi karena pada akhirnya yang memiliki kewenangan untuk menetapkan dan mendaftarkan pasangan capres dan cawapres adalah pimpinan partai politik sebagai pengusung, bukan capres.

"Capres telah melakukan tugas itu dengan membahas dengan berbagai pihak, mereview semua pilihan nama yang diusulkan," sambungnya.

Setelah melalui proses penjajakan, pembahasan, dan eliminasi, sampai pada kenyataan bahwa nama yang tersedia dan bersedia yakni AHY.

Hal ini disampaikan kepada semua pimpinan partai dalam koalisi di bulan Juni 2023.

Baca juga: Surya Paloh Disebut Duetkan Anies-Cak Imin, Demokrat Merasa Dikhianati, Lelah Tunggu Janji Deklarasi

"Pimpinan partai merespons secara beragam atas usulan ini. Ada partai yang berpandangan bahwa menyetujui dan meminta segera ditetapkan. Kedua, ada yang berpandangan bahwa tidak perlu terburu-buru menetapkan tapi menunggu menjelang akhir pendaftaran sembari mengantisipasi bila ternyata muncul opsi nama lain," katanya.

Namun menurut Sudirman Said, perbedaan tersebut tidak menemukan titik temu.

"Perbedaan pandangan antar partai ini belum menemukan titik temu. Karena belum terjadi kesepakatan, maka proses penentuan calon wakil presiden tidak bisa diputuskan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini