TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Demokrasi menyelenggarakan survei regional pada 28 Agustus – 4 September 2023 di dua wilayah, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tujuan survei untuk mengukur elektabilitas calon wakil presiden perempuan dan preferensi publik terhadap hadirnya tokoh perempuan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Survei dilakukan berdasarkan munculnya nama-nama tokoh perempuan yang dinilai tepat menjadi calon wakil presiden dalam Pilpres 2024. Dua nama tokoh perempuan, bahkan sering disebut dan mulai disimulasikan dengan calon presiden yang ada.
Keduanya adalah putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau dikenal dengan Yenny Wahid dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Temuan survei Rumah Demokrasi ini dipaparkan melalui diskusi secara online zoom dengan narasumber Ramdansyah, pimpinan Rumah Demokrasi, Dr. Gustiana A Kambo Ketua Prodi Doktor Ilmu Politik FISIP UNHAS pada Rabu (06/09/2023). Diskusi dipandu moderator Franciscus Simongkir.
Dalam paparannya, pimpinan Rumah Demokrasi, Ramdansyah mengungkapkan bahwa terdapat respon positif terhadap munculnya Cawapres perempuan pada Pilpres 2024.
Melalui simulasi pertanyaan top of mind bagaimana pendapat responden jika ada Cawapres Perempuan di Pilpres 2024, survei Rumah Demokrasi menemukan bahwa sebagain besar reponden merespon positif hadirnya perempuan sebagai Calon Wakil Presiden. Sebagain besar responden setuju, mendukung dan mendorong munculnya kepemimpinan perempuan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Survei juga menemukan beberapa argumen yang disampaikan responden, diantaranya adalah untuk membuka ruang politik yang pro gender, kehadiran perempuan di posisi strategis, pentingnya tokoh perempuan di posisi strategis untuk memperjuangkan kepentingan kaum perempuan.
Pendalaman pertanyaan yang dilakukan terhadap responden terkait dengan temuan respon positif tersebut, dilakukan dengan mengajukan pertanyaan apakah responden akan memilih Cawapres Perempuan, menunjukkan bahwa sebagian besar responden akan memilih jika ada Cawapres Perempuan pada kontestasi Pilpres 2024.
Temuan survei Rumah Demokrasi menunjukkan sebanyak 55,6 persen responden merepson positif dan akan memilih Cawapres Perempuan. Kemudian, sebanyak 21% tidak memilih, sebanyak 7,2% ragu-ragu dan 15,9% Tidak Tahu/Tidak menjawab.
Pimpinan Rumah Demokrasi Ramdansyah dalam paparanya menilai bahwa peluang keterpilihan Cawapares perempuan cukup besar di Pilpres 2024.
“Temuan survei ini menunjukkan bahwa hadirnya Cawapres Perempuan direspon positif publik khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan 55,6% publik akan memilih Cawapres Perempuan jika nantinya maju di kontestasi Pilpres 2024,” Jelas Ramdansyah dalam paparannya.
Sementara itu, Ketua Prodi Doktor Ilmu Politik FISIP UNHAS, Dr. Gustiana A Kambo menilai bahwa temuan survei Rumah Demokrasi yang menyebutkan 55,6% persen perempuan di Jateng dan Jatim akan memilih Cawapres Perempuan, adalah sangat menarik.
“Saya bangga dengan temuan survei di Jatim dan Jateng dimana muncul dua perempuan kuat dengan memiliki karakter dan kekhasan dan publik mengahrapkan hadirnya pemimpin perempuan untuk mendukung aktivitas positif Perempuan, tentu memperjuangkan nasib kelompok Perempuan, dan bisa memperjuangkan perempuan. Meskipun kita harus cek juga bagaimana di wilayah lain. Jika hasilnya tidak jauh berbeda, ini kesempatan luar biasa. Ada peluang afirmasi pada perempuan melalui jalur politik level nasional," kata Gustiana A Kambo.
Baca juga: Soal Cawapres Prabowo, Hashim Djojohadikusumo: Yenny Wahid Pantas Diantara Beberapa Kandidat
Yenny Wahid Ungguli Elektabilitas Cawapres Perempuan
Selain mengukur persepsi publik tentang hadirnya Cawapres Perempuan survei Rumah Demokrasi juga mengukur elektabilitas Cawapres permepuan dengan berbagai simulasi.
Ramdansyah, dalam paparannya mengungkapkan saat responden diajukan pertanyaan dengan metode tertutup simulasi 5 (lima) nama Cawapres perempuan dengan pertanyaan: Jika Pilpres dilaksanakan hari ini anda memilih Cawapres siapa?, ditemukan hasil mayoritas reponden menjawab memilih Yenny Wahid.