TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan Magrib di sebuah stasiun televisi.
Video Ganjar Pranowo itu menjadi sorotan hingga dikaitkan dengan politik identitas.
Tayangan azan Magrib yang menampilkan Ganjar Pranowo itu dikabarkan ada sejak 5 September 2023 di dua stasiun televisi swasta.
Mengenai Ganjar Pranowo yang tampil di tayangan azan Magrib, pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memilih enggan berkomentar.
"Saya tidak komentar," ungkap Anies di Kompleks Makam Sunan Ampel, Sabtu (9/9/2023), dilansir Wartakotalive.com.
Sementara itu, Cak Imin menilai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang bisa memberi tanggapan.
"Tugas KPI dan Bawaslu yang mengomentari ya," kata Cak Imin di Hotel Arcadia, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Baca juga: Respons Ganjar Dikritik Tampil di Azan TV, Hasto: Tak Ada Rekam Jejak Politik Identitas Sedikit Pun
Tanggapan Bawaslu
Saat ini, Bawaslu RI tengah melakukan kajian terhadap video azan Magrib di sebuah stasiun televisi yang di dalamnya muncul Ganjar Pranowo.
"Dilakukan kajian. Tunggu ya Senin, Selasa, Rabu (pekan depan)."
"Kami punya waktu 7 hari (kajian) sejak ditemukannya dugaan," ujar Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, Sabtu.
Komentar MUI
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, turut memberi tanggapan perihal munculnya Ganjar Pranowo di tayangan azan Magrib.
Anwar Abbas mengaku tidak mempermasalahkan munculnya Ganjar tersebut.
Namun, Anwar mempermasalahkan jika Ganjar tidak melakukan salat padahal seorang Muslim.
"Tidak masalah. Sah-sah saja."
"Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak salat, maka di situ baru masalah," katanya kepada Tribunnews.com, Sabtu.
"Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," lanjut Anwar Abbas.
Baca juga: Ade Armando Kritik soal Ganjar Muncul di Tayangan Azan Magrib, Sebut Kampanye Politik Serendah Itu
Disebut Bukan Pelanggaran Kampanye
Partai Amanat Nasional (PAN) juga menanggapi terkait Ganjar Pranowo yang muncul di tayangan azan Magrib.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan pihaknya menganggap hal itu bukan pelanggaran kampanye.
Sebab, lanjut Viva, dalam tayangan tersebut tidak ada ajakan untuk memilih sosok tertentu.
"Menurut saya, iklan itu tidak termasuk pelanggaran kampanye," ujarnya kepada wartawan, Minggu (10/9/2023).
"Tidak ada kalimat ajakan untuk memilih atau mencoblos," jelasnya.
Baca juga: Ramai Ganjar Pranowo Muncul di Tayangan Azan TV, Ini Kata PDIP hingga Reaksi Anies-Cak Imin
PDIP Sebut Bukan Politik Identitas
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut munculnya Ganjar Pranowo dalam tayangan azan Magrib itu bukanlah politik identitas.
Menurutnya, tayangan itu adalah hal positif lantaran dinilainya sebagai ajakan kepada masyarakat agar beribadah lebih giat.
"Tetapi kalau mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama, untuk menjalankan salat lima waktu, itu kan hal positif," jelasnya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu.
Hasto menambahkan, Ganjar merupakan sosok yang religius.
Citra Ganjar itu, kata dia, tidaklah dibuat-buat.
"Sejak dahulu zaman mahasiswa, Pak Ganjar Pranowo ini sosok rajin beribadah, santun, merakyat."
"Itu tidak dibuat-buat, itu suatu yang original yang keluar dari Pak Ganjar Pranowo," imbuh Hasto.
Baca juga: Anies dan Cak Imin Angkat Bicara soal Munculnya Ganjar Pranowo pada Tayangan Azan di Stasiun TV
Diketahui, dalam video yang beredar di media sosial pada Sabtu (9/9/2023), tayangan azan Magrib itu dibuka dengan pemandangan alam Indonesia.
Lalu, muncul Ganjar Pranowo yang menyambut jemaah yang akan salat.
Dengan mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam, dan sarung batik, Ganjar terlihat menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.
Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat, sampai akhirnya ia duduk di saf depan sebagai makmum.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Mario Christian Sumampow/Yohanes Liestyo Poerwoto) (Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)