TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto memberi tanggapan mengenai kemungkinan memasukkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke dalam tim pemenangannya.
Prabowo Subianto mengaku segan memasukkan SBY karena menganggap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu lebih senior.
"Yang benar aja, senior ah, ngarang aja. Beliau senior, gitu aja," kata Prabowo kepada awak media di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Selasa (19/9/2023) malam, dilansir Kompas.com.
Padahal, sebelumnya, SBY menyatakan siap turun gunung demi mendukung Prabowo Subianto.
Pernyataan itu sebagai tanda bahwa Partai Demokrat serius mendorong Prabowo Subianto sebagai presiden ke-8 RI.
Baca juga: SBY Siap Turun Gunung Dukung Prabowo, Demokrat: Serius Antar Prabowo jadi Presiden Ke-8 RI
Demokrat pun menegaskan, akan bersungguh-sungguh mendukung Prabowo Subianto untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
"Pernyataan Pak SBY akan turun gunung untuk Pak Prabowo menjelaskan dan menegaskan bahwa Partai Demokrat sangat serius."
"Dan akan bersungguh-sungguh dengan segenap daya dan upaya untuk mewujudkan sukses Pilpres 2024 menghantarkan Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke-8," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, Selasa.
Demokrat Minta Kader Kerja Keras Menangkan Prabowo
Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat, Herman Khaeron, mengingatkan agar seluruh kader bekerja keras untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2024 nanti.
"Nah, sejauh mana komitmen itu, ya Ketua Majelis Tinggi pun sudah berkomitmen, berarti seluruh pasukan kami harus punya komitmen yang sama untuk memenangkan itu," kata Herman di gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/9/2023), dikutip dari Kompas TV.
Kompetisi di Pilpres 2024 nanti pasti akan menemui sebuah dinamika yang tidak mulus.
Oleh sebab itu, menurut Herman, dibutuhkan komitmen seluruh kader untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
"Artinya bahwa tantangan itu selalu ada namanya berkontestasi, namanya kita berkompetisi pasti kita harus punya kekuatan yang fit, punya fisik yang fit, punya strategi yang jitu, punya langkah-langkah dan tahapan menuju kemenangan yang lebih terukur."
"Kalau Pak SBY ya sudah pengalaman jadi presiden, beliau punya cara dan strategi bagaimana bisa memenangkan perhelatan pilpres," ujarnya.