Burhanuddin menegaskan, jawaban itu memang bisa jadi tidak sama dengan pandangan elite atau pihak-pihak yang mengklaim menjadi representasi NU.
”Jadi, berbeda dengan klaim elite, pendukung NU yang menjatuhkan pilihan kepada Ridwan Kamil itu cukup besar 18,3 persen,” ucap dia.
Di bawahnya, ada nama Erick Thohir dengan raihan hasil survei pada angka 15,6 persen.
Berbeda dengan Erick yang punya kaitan dengan NU lantaran sudah menjadi bagian Banser, Burhanuddin menyatakan bahwa pria yang akrab disapa RK itu tidak dikenal terafiliasi secara langsung dengan NU.
”Tetapi, banyak pemilih NU yang memilih dia. Setelah kami zoom in, ternyata memang warga NU yang tinggal di Jawa Barat banyak yang memilih Kang Ridwan Kamil,” jelasnya.
Lebih lanjut, survei juga memotrer soal nama RK yang paling pantas mendampingi Ganjar Pranowo, bakal calon presiden (capres) dari PDIP.
”Lagi-lagi ini pilihan publik. Karena kita tahu kewenangan menentukan cawapres kan ditangan para ketua umum partai. Jadi, kalau ditanya kepada elite partai mungkin berbeda. Yang diberitakan oleh media itu kan kebanyakan adalah aspirasi elite, nah kita coba nyempil nih ada aspirasi pemilih,” jelas dia.
Adapun populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum (pemilu) yakni yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Kemudian dilakukan oversample di 10 provinsi yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten masing-masing menjadi 400 responden dengan margin of error (MoE) sekitar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Lalu Sumatera Selatan dan Lampung masing-masing menjadi 350 responden dengan MoE sekitar 5,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Selanjutnya Jambi dan Bangka Belitung masing-masing menjadi 300 responden dengan MoE sekitar 5,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sehingga total sampel sebanyak 4.090 responden.
Dengan metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Melalui metode wawancara tatap muka, quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control, tidak ditemukan kesalahan berarti.