News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Surya Paloh Akui Kasus Hukum Kader NasDem Pengaruhi Elektabilitas Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Penulis: Rifqah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan; Ketua Umum NasDem, Surya Paloh; dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin); saat Deklarasi Capres Anies Baswedan-Cawapres Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023) - Surya Paloh mengungkapkan bahwa dua kasus korupsi yang menjerat kader NasDem bakal mempengaruhi elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin.

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengungkapkan bahwa dua kasus korupsi yang menjerat kadernya bakal mempengaruhi elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dua kader yang dimaksud Surya Paloh itu adalah Johnny G Plate dan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Surya Paloh mengatakan, kasus hukum yang menjerat keduanya pasti akan memengaruhi elektabilitas pasangan yang diusung NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

"Ada pengaruhnya pada elektabilitas partai dan juga AMIN (Anies-Cak imin), pasti ada," ungkap Surya Paloh, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (6/10/2023).

Meski demikian, Surya Paloh tetap menyerahkan kepada masyarakat yang memiliki hak suara di Pemilu 2024 mendatang.

Untuk diketahui, proses hukum Johnny G Plate hingga kini masih berjalan.

Informasi terakhir dalam persidangan Johhny G Plate adalah lima saksi mata didatangkan pada Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Surya Paloh: Betapa Terhinanya Yasin Limpo saat Pulang ke Indonesia, Padahal Baru Terima Penghargaan

Kemudian, kasus dugaan korupsi yang menyeret SYL tengah diselidiki.

Namun, SYL hingga kini belum secara resmi ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

SYL pun telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Praktikno di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Kamis (5/10/2023).

Kendati demikian, Surya Paloh juga menilai situasi ini belum tentu berdampak negatif ke NasDem.

Bisa jadi, partainya justru mendulang empati publik.

“Saya yakin, salah-salah bukan memberikan efek yang negatif, InsyaAllah barangkali justru akan mendapatkan sesuatu, empati barangkali kalau memang dilihat pendekatannya ini secara terus terang, terbuka, di mana salahnya dan sebagainya,” kata Surya Paloh.

Surya mengklaim partainya menjunjung tinggi semangat antikorupsi dan penegakan hukum terhadap tindakan koruptif.

Dia pun mengaku bakal menghormati proses hukum yang berlaku terhadap kader NasDem yang terjerat kasus korupsi.

Elektabilitas Anies Anjlok usai Gandeng Cak Imin

Ketua Relawan GBK Andi Najmi bersama pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) - Surya Paloh mengungkapkan bahwa dua kasus korupsi yang menjerat kader NasDem bakal mempengaruhi elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin. (Istimewa)

Terkait elektabilitas, survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas Anies anjlok usai menggaet Cak Imin sebagai cawapresnya.

Dikutip dari TribunJakarta.com, elektablitas Anies turun menjadi 5,2 persen.

Diketahui, pasangan Anies-Cak Imin dideklarasikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada 2 September 2023 lalu.

Namun, usai pendeklarasian tersebut, elektabilitasnya hanya tersisa 14,5 persen.

Jika dilihat dari Januari 2023, tren elektabilitas Anies terus menurun hingga 7,6 persen.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan sejumlah faktor yang membuat turunnya elektabilitas Anies setelah memilih Cak Imin.

Salah satunya yakni kemarahan dari Partai Demokrat yang merasa dikhianati oleh Anies dan NasDem karena sepihak menunjuk Cak Imin sebagai cawapres Koalisi Perubahan.

Dalam hal ini, kritik Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga manjur dalam hal memeloroti elektabilitas Anies.

Selain itu, popularitas Cak Imin juga kalah dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Di sisi lain, dua bakal calon presiden (bacapres) saingan Anies, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mengalami tren kenaikan elektabilitas.

Pernyataan Surya Paloh soal Kasus Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan kepada wartawan di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (5/10/2023) - Surya Paloh mengungkapkan bahwa dua kasus korupsi yang menjerat kader NasDem bakal mempengaruhi elektabilitas pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Berikut poin penting dari konferensi pers Surya Paloh di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Jakarta Pusat, Kamis (5/101/023).

1. Minta Syahrul Yasin Limpo Mundur

Surya Paloh menyatakan meminta secara langsung kepada SYL untuk menghadap meminta izin Presiden Joko wIDODO (Jokowi) untuk mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian (Mentan).

Alasannya, agar SYL bisa fokus dalam menghadapi proses hukum yang berjalan.

"Saya sudah menerima laporan daripada Bung Syahrul. Atas nama DPP saya menyatakan segera menghadap presiden sampaikan surat pengunduran diri sebagai menteri pertanian," kata Paloh.

Kendati demikian, mengingat SYL belum resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh, Surya Paloh meminta agar para kader tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.

2. Klarifikasi Pernyataan NasDem Bubar jika Ada Kader Korupsi

Sebelumnya, beberapa tahun lalu, Surya Paloh pernah menyebutan bakal membubarkan NasDem jika ada kader yang korupsi.

Surya Paloh pun mengklarifikasi pernyataannya tersebut.

Di mana, pernyataannya kala itu salah dan maknanya berbeda.

“Enggak demikian meaning-nya. Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia,” kata Surya Paloh.

3.  Dugaan Politisasi Kasus

Surya Paloh berharap tak ada praktik politisasi dari pengusutan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyeret SYL.

Namun, ia menegaskan bahwa NasDem bukan lembaga penegak hukum yang berwenang mengusut kasus ini. 

Sehingga jika dugaan politisasi hukum itu memang benar terjadi maka di luar kemampuan NasDem.

"Nah soal politik hukum, kita berupaya semoga itu tidak terjadi, kan itu semangat kita."

"Kalau itu kita upayakan tapi itu terjadi. Nah, itu di luar kemampuan kita," ujarnya.

4. Minta Syahrul Yasin Limpo Tak Lari dari Kenyataan

Dalam kasus dugaan korupsi di Kementan ini, Surya Paloh mewanti-wanti SYL agar tidak lari dari kasus yang membelitnya itu.

Ia berharap SYL dapat fokus menyelesaikan kasus dugaan korupsi tersebut.

"Jadi hal ini paling penting NasDem tetap pada komitmennya ada permasalahan jangan lari dari perlakuan. Hadapi permasalahan," kata Paloh.

"Kita ingin agar bisa memberikan semangat dan nilai kepeloporan ke depan dalam upaya mencegah korupsi," sambung Paloh.

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Elga Hikari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini