Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan nama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka masih dipertimbangkan untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto.
Sara, begitu dia akrab disapa, mengatakan sosok kandidat untuk bacawapres Prabowo masih mengerucut pada empat nama.
Namun demikian, kata dia, saat ini Gerindra masih menunggu sejumlah pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju pulang dalam kunjungan kerja sebagai menteri mendampingi Presiden Joko Widodo yang tengah berada di luar negeri.
"Masih lah (dipertimbangkan). Karena kan kita masih menunggu untuk semua pimpinan Koalisi Indonesia Maju pulang dan untuk bisa dirapatkan bersama. Mudah-mudahan dalam waktu secepat-cepatnya," kata Sara usai acara di Perpusnas Jakarta pada Kamis (19/10/2023).
Sara mengatakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait persyaratan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) juga dibahas oleh internal.
Sebagaimana diketahui, putusan tersebut sendiri dinilai sebagian kalangan dapat memuluskan langkah Gibran menjadi bacawapres Prabowo.
Namun ia mengembalikannya lagi kepada para pimpinan Koalisi Indonesia Maju.
"Kalau bicara pembahasan di internal sudah pasti. Tapi kembali lagi itu dilakukan oleh para pimpinan Koalisi Indonesia Maju," kata Sara.
Sara mengaku sangat mendukunglah anak-anak muda yang bisa masuk ke kepemimimpinan nasional.
Ia berharap masyarakat bisa diberikan pendidikan politik yang baik dan benar bahwa keputusan MK itu akan berdampak bukan hanya untuk pemilu 2024 saja.
"Harapannya juga tentunya bisa memberikan semangat untuk anak-anak muda, bukan hanya kepala daerah tapi juga wakil rakyat yang telah melalui pemilihan umum bahwa mereka bisa menjadi calon presiden dan calon wakil presiden," kata dia.
Bakal calon presiden (bacapres) koalisi Indonesia maju, Prabowo Subianto sebelumnya mengungkap sosok calon wakil presiden (cawapres) yang menjadi pendampingnya sudah mengerucut menjadi 4 nama.
Hal tersebut diungkap Prabowo setelah melakukan pertemuan tertutup dengan ketua umum parpol koalisi Indonesia maju di Jalan Kertanegara IV, Jakarta pada Jumat (13/10/2023).
Dalam pertemuan itu, seluruh Ketum parpol Koalisi Indonesia Maju telah mengutarakan pendapatnya soal cawapres Prabowo.
Hasilnya, mereka sepakat cawapres pendamping Prabowo mengerucut menjadi empat nama.
"Tentang cawapres kita juga tadi melaksanakan diskusi di mana setiap ketua partai menyampaikan pandangan-pandangannya yang akhirnya kita malam hari ini sudah mengerucut menjadi 4 nama," kata Prabowo dalam konferensi pers.
Prabowo mengatakan empat nama bakal cawapres itu figur yang mewakili dari sejumlah daerah di Indonesia.
Keempat nama tersebut, kata dia, telah disetujui oleh para ketum parpol koalisi Indonesia maju.
"Empat nama yang bisa sampaikan adalah satu calon dari luar Jawa, satu calon dari Jawa Barat, satu calon dari Jawa Tengah, satu calon dari Jawa Timur," kata dia.
Nantinya, lanjut Prabowo, pihaknya bakal kembali berkumpul setelah masing-masing parpol telah melakukan komunikasi ke internal mereka.
Ia mengatakan dirinya juga menugaskan seluruh parpol koalisi Indonesia maju untuk membawa nama itu ke akar rumput.
"Kita sudah sepakat dalam beberapa hari ini kita akan kumpul lagi secara intensif setelah masing-masing partai berembuk dan kita juga tugaskan jaringan kita dan mesin partai masing-masing untuk mengecek ke akar rumput kita," kata dia.
Ia menambahkan para ketum parpol koalisi Indonesia maju nantinya juga akan berkumpul dalam waktu dekat. Konsolidasi itu menjadi tahapan terakhir hingga penentuan sosok bakal cawapres.
"Kita akan kumpul dan beberapa hari lagi untuk memutuskan yang terakhir dari 4 menjadi 1," kata dia.
Dalam acara itu, ketum parpol koalisi Indonesia maju yang hadir adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Kemudian, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana, dan Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo Priono.