"Kita tidak mau mendahului. Saya nggak boleh mendahului, makasih ya," kata Zulhas saat ditemui di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat malam.
"Jadi sebetulnya kalau yang disepakati, kalau partai-partai, sudah ada namanya di kantong Pak Prabowo," imbuh dia.
Baca juga: Izin Cuti ke Jokowi, Prabowo Daftar Capres ke KPU Pekan Depan, Gibran Diprediksi Jadi Cawapres
Saat disinggung mengenai jumlah bacawapres Prabowo, Zulhas mengatakan hanya satu nama yang dikantongi Menteri Pertahanan itu.
"Di kantong ya satu, masak namanya dua? Sudah ada di kantong Pak Prabowo, nanti ya," pungkasnya.
Diketahui, Prabowo dan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudohoyono (AHY), mendatangi rumah dinas Zulhas pada Jumat malam.
Pantauan di lokasi, mobil Prabowo dan AHY keluar dari rumah dinas Zulhas sekitar pukul 21.30 WIB.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan penentuan cawapres Prabowo akan diputuskan pada pertemuan ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pertemuan itu, kata Airlangga, bakal digelar dalam waktu dekat.
"Nanti akan dibahas dalam satu (hari ini), dua (besok) ke depan," katanya, Jumat.
Isu Gibran Pindah Golkar
Di tengah isu Gibran menjadi cawapres Prabowo semakin menguat, muncul rumor yang mengatakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bakal pindah ke Golkar.
Rumor yang beredar menyebut Gibran pindah ke Golkar lantaran hendak menjadi cawapres Prabowo.
Meski demikian, Gibran menegaskan dirinya tidak akan pindah ke partai manapun.
"Tidak, saya ini di sini terus. Tidak ke mana-mana," tegasnya saat ditemui di DPRD Kota Solo, Kamis (19/10/2023), dilansir Kompas.com.
Meski demikian, Gibran mengakui dirinya memang berkomunikasi dengan Golkar.