TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi beberapa program kerja pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Program tersebut di antaranya Dana Abadi Pesantren hingga Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia.
Adapun program unggulan itu disampaikan Gibran saat resmi dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo sebelum mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (25/10/2023).
Sri Mulyani mengatakan, program berkaitan dengan kepentingan rakyat, seperti Dana Abadi Pesantren itu sudah dianggarkan dan sudah berjalan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia pun menegaskan bahwa kegiatan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sudah ditetapkan.
"Mengenai apa program-program, mungkin saya enggak sebut populis, tapi yang pemihakan kepada masyarakat, karena itu sudah ditetapkan oleh UU APBN," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, dikutip Jumat (27/10/2023), dikutip dari YouTube KompasTV.
Baca juga: PPP Soroti Janji Gibran Soal Dana Abadi Pesantren: Itu Bukan Program Baru
Sri Mulyani mengatakan, dana abadi pesantren sudah masuk ke dalam bagian dari dana abadi pendidikan.
Sehingga, program tersebut duah dilaksanakan pemerintah oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Sementara mengenai program KIS Lansia, Sri Mulyani mengatakan bahwa program untuk lansia sudah dimasukkan dalam klaster perlindungan sosial (perlinsos).
Ternasuk sudah diakomodir pemerintah melalui pemberian Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
"Jadi, nanti program, seperti PKH, Kartu Sembako, PIP, KIP Kuliah, bantuan PBI untuk masyarakat tidak mampu termasuk lansia, bantuan subsidi listrik, subsidi energi, BBM, subsidi elpiji, itu masih semuanya ada."
"Dana abadi juga disampaikan kita sudah punya dana-dana abadi sekarang ini," jelasnya.
Rp 250 Miliar Dana Pengelolaan Pesantren
Senada dengan Menkeu, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu, Andin Hadiyanto juga menegaskan, Dana Abadi Pesantren sudah masuk dan diakumulasikan lewat Dana Abadi Pendidikan.
Andin menuturkan, pemerintah telah menggelontorkan Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp 106,1 triliun.
Namun menurutnya, selama ini dana yang telah dicairkan mencapai Rp 134,1 triliun.
Sementara untuk pengelolaan pesantren, negara sudah mengucurkan Rp 250 miliar.
"Mengenai belanjanya tahun ini dialokasikan Rp 250 miliar untuk belanja pengelolaan pesantren," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Andin menjelaskan, Dana Abadi Pendidikan untuk Dana Abadi Pesantren nantinya akan diberikan oleh LPDP kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk dikelola.
6 Program Prabowo-Gibran
Sebelumnya, Gibran membocorkan beberapa program unggulannya bersama Prabowo Subianto untuk maju Pilpres 2024.
Hal tersebut diungkapkan Gibran dalam Acara Deklarasi Prabowo-Gibran di Indonesia Arena GBK pada Rabu (25/10/2023) hari ini.
Total ada enam program unggulan yang dibocorkan Gibran.
Yang pertama adalah Dana Abadi Pesantren.
Menurut Gibran, Dana Abadi Pesantren adalah mandat dari UU Nomor 18 Tahun 2019.
"Mohon izin Pak Prabowo, saya ingin membocorkan beberapa program unggulan. Dana Abadi Pesantren ini adalah mandat dari UU Nomor 18 Tahun 2019," kata Gibran dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu (25/10/2023).
Program unggulan kedua untuk bidang bisnis, yakni Kredit Start Up Millenial.
Kredit Start Up Millenial akan ditujukan untuk bisnis para millenial yang berbasis pada inovasi dan teknologi.
"Sekarang sudah ada yang namanya KUR, Kredit Mekar, sudah ada Wakaf Mikro, ada Kredit Ultra Mikro."
"Nanti akan kami tambahkan lagi, Kredit Start Up Millenial, ini untuk bisnis para millenial yang berbasis inovasi dan teknologi," ungkap Gibran.
Program ketiga di bidang kesehatan yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ditujukan khusus untuk Lansia.
KIS Lansia akan melengkapi program bantuan sosial masyarakat yang sebelumnya sudah ada seperti KIS, Kartu Indonesia Pintar, dan PKH.
"Sekarang sudah KIS, ada Kartu Indonesia Pintar, ada PKH, nanti saya tambahkan lagi KIS Lansia," kata dia.
Selanjutnya yang keempat ada Kartu Anak Sehat yang diperuntukkan anak-anak sekaligus menjadi program pencegahan stunting.
Program kelima ditujukan untuk bidang industri, yakni hilirisasi industri untuk komuditas pertambangan, pertanian, dan perikanan.
Kemudian yang terakhir adalah program Ekonomi Hijau dan Energi Hijau untuk keberlanjutan.
Menurut Gibran, keberlanjutan adalah modal menuju Indonesia Emas.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Faryyanida Putwiliani) (Kompas.com/Rully M)