News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Penjelasan Kemenkeu Menanggapi Program Gibran Soal KIS Lansia hingga Dana Abadi Pesantren

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkeu Sri Mulyani dan Bacawapres Gibran Rakabuming Raka.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merespons salah satu program unggulan yang diusung oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia dan Dana Abadi Pesantren.

Menurut Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata, program KIS saat ini sudah mencakup sebagian besar lansia yang tidak mampu, terutama yang tidak memiliki dukungan keluarga.

Oleh karena itu, menurut Isa, program yang sudah berjalan saat ini dianggap sudah memadai.

"KIS untuk lansia sebetulnya sebagian besar lansia kalau tidak dalam keluarga mampu sudah tercover," kata Isa, Kamis (26/10/2023).

Isa menjelaskan bahwa lansia yang berasal dari keluarga tidak mampu telah terdaftar dalam data program Keluarga Harapan (PKH) atau yang dikenal sebagai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Oleh karena itu, mereka sudah secara otomatis menjadi penerima bantuan iuran (PBI) dari BPJS Kesehatan.

"Kalau kemudian nanti ada yang masih belum tercover dan sebagainya, itu sebenarnya adalah perbaikan pendataan yang akan kita (pemerintah) lakukan. Tapi seharusnya sih kita cukup dengan program yang ada sekarang ini (KIS),"tambahnya.

Penjelasan Menkeu Sri Mulyani

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan semua pihak untuk merujuk kepada Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.

Menurutnya, program Dana Abadi Pesantren dan KIS yang juga ditujukan untuk lansia sudah termasuk dalam APBN tersebut.

"Dilihat saja APBN 2024 kan sudah diketok ya. Mengenai apa program-program, mungkin saya nggak sebut populis, tapi yang pemihakan kepada masyarakat. Itu sudah ditetapkan dalam UU APBN," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA, Rabu (25/10/2023) lalu.

"Umpamanya anggaran perlinsos di 2024 kalau tidak salah Rp 487 triliun. Jadi nanti program seperti PKH, kartu sembako, PIP, KIP Kuliah, bantuan PBI untuk masyarakat tidak mampu termasuk lansia, bantuan subsidi listrik, subsidi energi, BBM, subsidi LPG, itu masih semuanya ada. Dana abadi juga disampaikan kita sudah punya dana abadi yang sekarang ini," tambahnya.

Sementara Berkaitan dengan Dana Abadi Pesantren, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu, Andin Hadiyanto, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian integral dari dana abadi pendidikan yang saat ini mencapai Rp 106,1 triliun.

Total dana abadi yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah sekitar Rp 134,1 triliun. Untuk pesantren, anggaran tahun ini dialokasikan sebesar Rp 250 miliar.

"Pengelolaan programnya sendiri dikelola oleh Kementerian Agama, yang membiayai LPDP. Prosesnya sedang berjalan, saat ini sedang ada seleksi-seleksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas dari santri dan juga para pembina santri, seperti program persiapan beasiswa, multimedia pesantren, penguatan pengambilan fatwa, dan lain-lain," jelasnya.

Program Prabowo-Gibran 

Sebelumnya, Gibran membocorkan beberapa program unggulannya bersama Prabowo Subianto untuk maju Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan Gibran dalam Acara Deklarasi Prabowo-Gibran di Indonesia Arena GBK pada Rabu (25/10/2023) hari ini.

Total ada enam program unggulan yang dibocorkan Gibran.

Yang pertama adalah Dana Abadi Pesantren.

Menurut Gibran, Dana Abadi Pesantren adalah mandat dari UU Nomor 18 Tahun 2019.

"Mohon izin Pak Prabowo, saya ingin membocorkan beberapa program unggulan. Dana Abadi Pesantren ini adalah mandat dari UU Nomor 18 Tahun 2019," kata Gibran dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu (25/10/2023).

Program unggulan kedua untuk bidang bisnis, yakni Kredit Start Up Millenial.

Kredit Start Up Millenial akan ditujukan untuk bisnis para millenial yang berbasis pada inovasi dan teknologi.

"Sekarang sudah ada yang namanya KUR, Kredit Mekar, sudah ada Wakaf Mikro, ada Kredit Ultra Mikro."

"Nanti akan kami tambahkan lagi, Kredit Start Up Millenial, ini untuk bisnis para millenial yang berbasis inovasi dan teknologi," ungkap Gibran.

Program ketiga di bidang kesehatan yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ditujukan khusus untuk Lansia.

KIS Lansia akan melengkapi program bantuan sosial masyarakat yang sebelumnya sudah ada seperti KIS, Kartu Indonesia Pintar, dan PKH.

"Sekarang sudah KIS, ada Kartu Indonesia Pintar, ada PKH, nanti saya tambahkan lagi KIS Lansia," kata dia.

Selanjutnya yang keempat ada Kartu Anak Sehat yang diperuntukkan anak-anak sekaligus menjadi program pencegahan stunting.

Program kelima ditujukan untuk bidang industri, yakni hilirisasi industri untuk komuditas pertambangan, pertanian, dan perikanan.

Kemudian yang terakhir adalah program Ekonomi Hijau dan Energi Hijau untuk keberlanjutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini