"Termasuk baliho ada gambarnya Pak Jokowi pun yang di baliho PSI, kita cabuti juga deket Bendega (Renon) tidak masalah itu, perintahnya begitu kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita," kata dia.
Ia mengatakan, penurunan atribut politik ini hanya untuk sementara dan akan dipasang kembali usai Jokowi dan rombongan meninggalkan lokasi kunker.
"Kita netral aja kaitan dengan atribut partai kita cabuti sementara. Kan mencabuti bukan merusak, baik-baik kita. Nanti setelah itu silahkan dipasang kembali kita. Enggak merusak kok. Karena itu kita melaksanakan tugas sesuai amanah saja, arahan saja," kata dia.
Kata Polisi
Sementara itu, Polda Bali melalui Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menegaskan penurunan tersebut tidak tebang pilih.
Baliho yang diturunkan tersebut bukan hanya milik partai tertentu.
"Satpol PP Provinsi Bali, sesuai tugas pokok fungsinya salah satunya mempunyai wewenang dalam hal tersebut, menurunkan hampir semua baliho dari semua partai peserta pemilu," ujarnya berdasarkan siaran pers yang diterima dari Polres Gianyar.
"Sekali lagi kami jelaskan, baliho yang diturunkan tersebut bukan hanya baliho tertentu, tetapi semua diturunkan untuk dibersihkan dan ditertibkan khususnya di sepanjang jalan Denpasar, Badung hingga Gianyar yang menjadi kunjungan kerja Bapak Presiden RI selama di Bali," imbuhnya.
Respons PDIP
Sementara itu Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, turut mengomentari kabar dicopotnya baliho Ganjar-Mahfud.
Ia mengatakan perlu adanya investigasi terkait hal itu.
"Bali itu kita tahu sarangnya banteng, kandangnya banteng, jadi kalau sampai ada yang berani melakukan tindakan begitu, itu mereka harus segera investigasi ke bawah," ungkapnya, dikutip dari Kompas TV, Rabu (1/11/2023).
"Dan itu saya bisa melihat sebagai provokator, tapi kalau banteng jangan diganggu, banteng ini kalau diam jangan diganggu, karena kalau dia bangun dia brutal itu," seloroh Komar.
"Banteng itu enggak ada cengeng-cengeng itu, kalau dia diam jagan diganggu, itu berbahaya," tegasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Tribun-Bali.com/Wahyu Sri Utami) (Kompas.com)