TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menjawab mengenai protes keras Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo terkait patroli ke kantor partai.
Iwan Saktiadi mengatakan dalam patroli tersebut, polisi tidak hanya mendatangi DPC PDI Kota Solo.
"Itu bukan intervensi, itu patroli biasa. Tak hanya di kantor PDIP saja, melainkan 18 DPC di Kota Solo, termasuk KPU dan Bawaslu," terang Iwan saat ditemui di Mapolresta Solo, Kamis (9/11/2023) pagi.
Baca juga: Tak Masalah Jika Jokowi Berkhianat, Komarudin PDIP: Badai Pasti Berlalu
Menurutnya, apa yang dilakukan tersebut sesuai dengan amanah undang-undang dan SOP yang berlaku.
Polisi melaksanakan patroli menjaga kondusifitas dan keamanan, khususnya di Kota Solo.
"Apalagi, ini sudah masuk dalam agenda Operasi Mantap Brata," ucap dia.
Operasi Mantap Brata merupakan operasi Polri yang dilaksanakan selama lebih kurang 222 hari sesuai dengan tahapan inti Pemilu 2024.
Itu bertujuan melakukan rangkaian pengamanan pada pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Tahapan tersebut dimulai dari tahap pendaftaran hingga pengambilan sumpah pasangan presiden dan wakil presiden terpilih.
Polri juga telah melakukan aksi gelar pasukan Operasi Mantap Brata pada 17 Oktober 2023 lalu.
Adapun Iwan menunjukan sejumlah foto terkait kegiatan patroli yang dilaksanakan di sejumlah kantor partai politik di Kota Solo.
Diantaranya, di kantor Golkar , Gerindra, PPP, dan Ummat.
"Kami juga mendatangi kantor Bawaslu dan KPU," ujarnya.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan bahwa terkait operasi patroli anggotanya juga telah diatur dalam undang-undang.
Baca juga: Bobby Nasution Dianggap Tak Beretika usai Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Diminta Kembalikan KTA PDIP
"Undang-undang No. 2 Tahun 2002, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat serta penegakan hukum," ucap dia.
"Salah satu cara bertindak kepolisian adalah patroli," imbuhnya.
Respons Partai
Sebelumnya, sejumlah polisi mendatangi kantor partai politik di Kota Solo jelang Pemilu 2024 beberapa waktu terakhir.
Kantor DPC Gerindra Solo menjadi salah satu lokasi yang didatangi.
Kantor tersebut berada di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Kedatangan polisi ke kantor DPC Gerindra Solo terjadi sebulan yang lalu.
Baca juga: PDIP Solo Merasa Diintervensi Saat Didatangi Polisi, Gerindra dan PSI Justru Bereaksi Berbeda
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solo, Ardianto Kuswinarno mengatakan kedatangan polisi memberikan rasa aman.
"Bagi kami bagus kita apresiasi sekali. Kadang ada gangguan yang tidak kita inginkan," ujar Ardianto, Rabu (8/11/2023).
"Dengan adanya patroli itu kita nyaman. Alhamdulillah bagi saya," tambahnya.
Pihak kepolisian pun juga telah berkomunikasi dengan pihak DPC Gerindra Solo.
"Di DPC kami udah lama udah sebulan lebih. Datang, foto, izin dari kepolisian memantau," ucap dia.
"Semacam keamanan biar di sini ada masalah atau tidak. Biasanya siang sekitar jam 1 atau jam 2. Untuk keamanan pemilu. Udah sebulan yang lalu," tambahnya.
Menurut Ardianto, tidak tepat jika partai lain merasa diintervensi dengan didatangi pihak kepolisian.
Baca juga: PDIP Solo Merasa Diintervensi Saat Didatangi Polisi, Gerindra dan PSI Justru Bereaksi Berbeda
Harusnya mereka bersyukur kantornya diamankan dari segala bentuk gangguan.
"Kalau yang lain mungkin tidak tahu ada semacam kaya gitu. Jelas tidak tepat (disebut mengintervensi)," tutur dia.
"Justru kita dilindungi diperhatikan kenapa tidak bersyukur," imbuhnya.
Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Solo, Antonius Yogo Prabowo juga mengkonfirmasi telah didatangi petugas kepolisian.
"Nggih mas," ujarnya.
Adapun Kantor DPC PDIP Solo yang ada di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo juga didatangi polisi berseragam, Rabu (8/11/2023).
Kedatangan personel kepolisian ke kantor PDIP Solo dikonfirmasi Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Menurut FX Rudy, kedatangan tersebut merupakan hal yang tidak wajar.
"Apa pun yang dilakukan oleh aparatur negara atau ASN ada kegiatan mampir di DPC itu kan hal yang nggak wajar," ucap dia di kediamannya, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
"Itu membentuk opini masyarakat menilai ada intervensi dari aparatur negara," imbuhnya.
FX Rudy menjelaskan pihaknya merasa terintimidasi dengan datangnya personel kepolisian di kantornya tersebut.
"Saya memberikan gambaran inilah bentuk intimidasi dan intervensi pada partai politik," ucap dia.
Baca juga: Polisi Patroli di Kantor DPC PDIP Kota Solo: FX Rudy Merasa Terintimidasi, Ini Jawaban Kapolresta
"Padahal tugasnya tidak di situ. Kecuali kalau itu rumah judi, penjual minuman alkohol, pembuat narkoba silakan disatroni," imbuhnya.
FX Rudy berharap pihak kepolisian untuk tetap netral menjelang Pemilu 2024.
"Untuk itu saya sangat mengimbau kepada aparatur negara TNI Polri dan ASN bertindak netral," terang dia.
"Saya selalu sampaikan Babinsa membantu polisi keamanan dan ketertiban masyarakat di masing-masing kelurahan," tambahnya.
FX Rudy merasa kegiatan yang dilakukan Kapolresta Solo ini tidak wajar.
Ia sendiri mengaku belum menjalin komunikasi dengan pihak kepolisian.
"Sehingga kalau DPC saja sudah didatangi polisi orang akan menilai ini bentuk intervensi intimidasi supaya orang takut ke DPC. Ini kan nggak bener," ujar dia.
"Entah itu maunya sendiri atau disuruh saya tidak tahu. Tapi itu dinilai oleh kader partai hal yang disayangkan," tambahnya
Penulis: Andreas Chris Febrianto
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Penjelasan Kapolresta Solo soal Polisi Datangi Kantor Parpol: Bukan Intervensi, Operasi Mantap Brata