TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengomentari perihal hengkangnya keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP.
Kini, keluarga Jokowi telah mantap mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Padahal sebagai kader PDIP, seharusnya keluarga Jokowi mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Bahkan, menantu Jokowi yang juga kader PDIP, yakni Wali Kota Medan Bobby Nasution juga telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo-Gibran.
Baca juga: Komarudin PDIP Sindir Gibran: Berani Melawan Tapi Ogah Kembalikan KTA, Sebut Anak Jokowi Pandai
Menurut Yunarto, jawaban soal hengkangnya keluarga Jokowi dari PDIP bukan perihal memilih Ganjar atau Prabowo.
"Ini bukan tentang Ganjar atau Prabowo, ini tentang Pak Jokowi sedang mencari formula untuk melanggengkan kekuasaannya sendiri," kata Yunarto dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (10/11/2023).
"Ini rangkaian dari dulu, isu tiga periode banyak ditolak publik, perpanjangan periode 70 persen juga menolak ketika disurvei."
"Lalu, kemudian muncullah sebuah formula yang bisa menempatkan Mas Gibran sebagai cawapres, dan Pak Prabowo yang menyediakan formula itu ya itulah yang kemudian terjadi," jelasnya.
Ia melanjutkan, wacana untuk memperpanjang kekuasaan telah disiapkan oleh keluarga Jokowi sejak lama.
Oleh sebab itu, Yunarto meyakini apa yang terjadi saat ini merupakan sebuah rencana yang sedang dilakukan keluarga Jokowi untuk mengamankan kekuasaan.
"Ini bukan Pak Jokowi dan keluarganya bukan berbondong-bondong memilih Prabowo, tapi Jokowi dan keluarganya sedang menjalankan apa yang sudah direncanakan untuk menempatkan keluarganya menjadi bagian dari kekuasaan mendatang," tutur Yunarto.
"Jadi ini tentang mendukung Gibran, bukan mendukung Prabowo," terangnya.
Di sisi lain, pernyataan dukungan Bobby Nasution kepada Prabowo-Gibran berbuntut panjang.
Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan dukungan itu membuat menantu Jokowi itu sudah bukan lagi bagian dari PDIP.