TRIBUNNEWS.COM - Calon Wakil Presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka memberikan komentar terkait isu Aparatur Sipil Negara (ASN) di Boyolali yang diarahkan untuk menangkan 1 pasangan calon (paslon) di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Gibran menyebut apabila ada bukti terkait hal itu, dapat dilaporkan.
Di sisi lain Gibran juga menyoroti banyaknya isu politik yang beredar, terlebih mendekati kontestasi Pilpres 2024 saat ini.
"Sekarang kan banyak isu-isu termasuk ASN di Boyolali," ujar Gibran, Jumat (17/11/2023).
"Monggo kalau ada bukti dilaporkan," ujarnya lagi.
Bukti itu diperlukan, agar menjawab isu-isu yang beredar di masyarakat.
Baca juga: Bawaslu Bahas Netralitas Usai Viral ASN Boyolali Ngaku Diminta Dukung Ganjar
"Monggo dibuktikan saja kalau ada bukti silakan dilaporkan," imbuh Wali Kota Solo tersebut, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Kabar Viral Beredar
Sebelumnya, beredar video pendek seorang perempuan diduga ASN Kabupaten Boyolali bercerita bahwa para ASN diminta partai tertentu untuk memenangkan salah satu capres.
Video pengakuan ASN itu membuah heboh dan menarik perhatian publik.
ASN itu mengaku mendapat arahan itu, dan hal itu sudah meenjadi rahasia umum di Boyolali.
Dalam video yang beredar, ASN itu mengaku jika tak mengikuti arahan memenangkan satu capres itu, maka akan mendapat sanksi, dikutip dari Kompas.com.
Sanksi itu berupa mutasi.
Bahkan, kata perempuan itu, ASN yang tidak melakukan arahan itu terancam kena sanksi mutasi.
"Nek (kalau) itu udah jadi rahasia umum si mas, diarahkan untuk menangkan PDI P dan memilih Ganjar," ujar perempuan tersebut.
"Kalau menolak, juga bisa dijauhi dari pergaulan lingkungan pekerjaannya," tambahnya.
Bantahan Bupati Boyolali
Di sisi lain, Bupati Boyolali M Said Hidayat langsung membantah kabar adanya isu ASN diarahkan untuk mendukung salah satu paslon.
Pun dirinya juga membantah telah mengarahkan, mengutip Kompas.com.
"Pernah mendengar saya memerintahkan seperti itu? Pernah mendengar. Semuanya pernah mendengarkan? (Belum) ya sudah jawabannya itu. Artinya Bupati tidak pernah memerintahkan itu," kata Said.
Dirinya berharap gelaran Pilpres 2024 nanti berjalan damai dan lancar.
Juga pelaksanaannya membawa kebaikan untuk masyarakat.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/ Titis Anis Fauziyah)