Bagaimanapun, sebagai kader PDIP, keluarga Jokowi dinilai sudah tak lagi memihak partai.
Hal ini dibuktikan dengan majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
Padahal, sebelumnya Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai Wali Kota Solo dengan menyandang sebagai anggota PDIP.
Langkah Gibran maju sebagai cawapres kemudian didukung oleh menantu Presiden Jokowi, yakni Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Tindakan Bobby lantas mengundang reaksi dari DPC PDIP Kota Medan yang mengusulkan supaya suami Kahiyang Ayu itu dipecat oleh DPP.
Manuver dari Jokowi jelang akhir masa jabatannya ini pernah dikomentari oleh Pengamat Sosiologi Politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Rezza Akbar.
Rezza menilai, seharusnya langkah yang dilakukan oleh dinasti politik keluarga Jokowi di gelanggang politik nasional saat ini tak mengejutkan.
Menurutnya, portofolio politik keluarga Jokowi orientasinya memang melulu soal kekuasaan.
Ini tercermin dari gerak Jokowi semenjak menjabat sebagai Wali Kota Solo, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan naik ke posisi puncak sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Di mana ia tak menuntaskan jabatannya sebagai Wali Kota Solo pada periode keduanya, dan meninggalkan kursi Gubernur DKI demi maju ke kontestasi Pilpres 2014.
"Portofolio politik mereka sebenarnya portofolio politik yang orientasinya melulu pada kekuasaan," kata Rezza dalam acara 'Overview: PDIP dan Jokowi, Dua Kaki atau Pecah Kongsi' di YouTube Tribunnews.com, Kamis (2/11/2023).
"Pak Jokowi tak tuntas pada periodenye keduanya di Surakarta, Pak Jokowi tak tuntas pada masa jabatannya di Gubernur DKI."
"Kemudian, kenapa kita harus terkejut bahwa pada akhirnya Pak Jokowi menghamparkan karpet merah kepada putranya?"
"Ketika selama ini beliau sudah melakukan hal ini sebelumnya, pada posisi Wali Kota Surakarta dan juga untuk menantunya di Medan," tuturnya.
Oleh sebab itu, kata Rezza, kesempatan Gibran untuk maju sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024 juga tak akan dihalangi oleh Jokowi.
Justru kesempatan itu akan dikapitalisasi oleh keluarga Jokowi untuk mendapatkan dan mengamankan kekuasaan.
(Tribunnews.com/Deni/Mario Christian Sumampow)