Kemudian, survei juga dilakukan tepat usai mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 16 Oktober 2023 lalu.
"Setelah MK mengambil keputusan, survei tanggal 16-20 Oktober, suara Pak Prabowo ketika bergandengan dengan Gibran agak turun. Dari 37 ke 36,1 persen," tutur Burhanuddin.
Penurunan juga terjadi pada paslon Ganjar-Mahfud ketika ada responden beralih menjadi merespons tidak tahu atau tidak menjawab saat survei dilakukan pasca Gibran diisukan menjadi pendamping Prabowo.
Di sisi lain, pasangan Anies-Cak Imin menjadi yang paling diuntungkan lantaran adanya perpindahan suara pendukung lama Prabowo yang beralih ke pasangan ini.
"Tesis kita bahwa Prabowo-Gibran meskipun memiliki potensi untuk menarik massa Ganjar karena Mas Gibran adalah kader PDIP."
"Tapi potensi itu belum terealisasi, dalamsurvei setelah putusan MK itu," kata Burhanuddin.
Poltracking
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, mengungkapkan elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 40,2 persen berdasarkan survei yang digelar pada 28 Oktober 2023 lalu.
Hanta mengatakan, tren semacam ini terus dialami pasangan Prabowo-Gibran dibanding survei September.
Jika dibandingkan dengan survei September, kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 9,5 persen.
Sehingga, Hanta menilai jika tren elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik hingga mencapai di atas 45 persen, maka Pilpres 2024 berpotensi satu putaran.
"Kalau ternyata pasangan Prabowo-Gibran melampaui 45 persen, ada potensi pilpres berlangsung satu putaran," tuturnya dalam pemaparan hasil survei secara daring dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (10/11/2023).
Berbeda dengan Prabowo-Gibran, tren elektabilitas Ganjar-Mahfud justru menurun.
Jika dibandingkan dengan elektabilitas September 2023, Ganjar-Mahfud mengalami penurunan mencapai 1,5 persen ketika bulan Oktober mencapai 30,1 persen.
Tren kenaikan elektabilitas juga dialami oleh Anies-Cak Imin yang pada survei Oktober 2023 meraih 24,4 persen atau naik 6 perse dibanding survei sebelumnya.
Dengan tren ini, Hanta mengatakan margin antara Ganjar-Mahfud justru semakin didekati oleh Anies-Cak Imin.
Sedangkan margin dengan Prabowo-Gibran justru semakin menjauh.
"Kisarannya margin antara pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu agak menjauh, di saat yang sama Ganjar-Mahfud dan Anies Muhaimin semakin mendekat," ujar Hanta.
Sebagai informasi, survei yang dilakukan Poltracking Indonesia dilakukan pada 29 Oktober-3 November 2023 dengan melibatkan 1.220 responden dan memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
LSI Denny JA
Berdasarkan survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 6-13 November 2023 terhadap 1.200 responden, elektabilitas Prabowo-Gibran paling tinggi dengan meraih 40,3 persen suara.
Disusul Ganjar-Mahfud dengan raihan 28,6 persen suara dan di peringkat ketiga ada pasangan Anies-Cak Imin yang mendapat 20,3 persen sauara.
"Jadi jika pilpres dilaksanakan di saat survei kita kerjakan maka pasangan Prabowo-Gibran adalah pasangan capres-cawapres dengan elektabilitas tertinggi mencapai 40,3 persen, disusul Ganjar Mahfud 28,6 persen, dan pasangan AMIN di angka 20,3 persen, ada yang belum tentukan pilihan kruang lebih 10,8 persen," kata pembicara LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, saat memaparkan survei, Senin (20/11/2023) dikutip dari YouTube LSI Denny JA.
Dari hasil survei ini, Adjie menilai pasangan Prabowo-Gibran sudah pasti memasuki putaran kedua,
Hal ini lantaran masih ada 10,8 persen responden yang belum menyatakan pilihan.
"Kita simpulkan bahwa kemungkinan pilpres akan diselenggarakan dalam dua putaran pilpres, dengan data per hari ini, karena yang belum tahu atau belum jawab hanya tersisa 10,8 persen, dan dari data ini jika pilpres dilaksanakan dalam dua putaran, maka pasangan Prabowo-Gibran adalah pasangan pertama yang lolos putaran kedua dengan angka 40,3 persen," ujarnya.
Baca juga: 7 Hasil Survei Elektabilitas Capres Terbaru: Anies-Cak Imin vs Prabowo-Gibran vs Ganjar-Mahfud
Namun, kata Adjie, belum diketahui siapa lawan Prabowo-Gibran di putaran kedua Pilpres 2024 lantaran tiket masih direbutkan oleh Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin.
Adjie mengatakan, hal tersebut masih dimungkinkan lantaran selisi elektabilitas Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin di bawah 10 persen.
"Lalu pertanyaannya siapa pasangan lain yang ikut lolos bertarung dengan Prabowo-Gibran di putaran kedua? Dari data ini kita lihat bahwa sisa tiket masih akan diperebutkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin karena selisih elektabilitasnya hanya di bawah 10% atau tidak lebih dari 2 digit," pungkasnya.
Kesimpulan
Berdasarkan survei dari lima lembaga di atas yang dilakukan dalam periode Oktober-awal November 2023, belum ada pasangan yang mampu memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran meski mayoritas hasil survei menunjukkan Prabowo-Gibran menang.
Meski Prabowo-Gibran menang, namun mereka tidak mampu memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran lantaran raihan suaranya belum mencapai lebih dari 50 persen suara berdasarkan Pasal 416 ayat 1 UU Nomor 7 Tahun 2017.
Baca juga: Hasil 3 Survei Pasangan Capres Cawapres Bulan November Versi PWS, Populi Center, dan Poltracking
Diketahui dari tiga survei yang dimenangkan Prabowo-Gibran, mereka rata-rata meraih 30-40 persen suara.
Contohnya berdasarkan hasil survei di Indikator, Prabowo-Gibran memperoleh 36,1 persen suara.
Kemudian menurut hasil survei terbaru LSI Denny JA, mereka meraih 40,3 persen suara atau masih belum mencapai lebih dari 50 persen suara.
Sehingga, kemungkinan besar, jika berkaca dari empat hasil survei di atas, maka Pilpres 2024 tetap akan digelar dua putaran.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024