Rano Karno lahir dari pasangan suami-istri, Soekarno M. Noer dan Lily Istiarti.
Kini, Rano Karno menjabat sebagai anggota DPR Daerah Pemilihan Banten III untuk masa jabatan 2019-2024.
Sebelum terjun ke dunia politik, Rano Karno adalah artis sekaligus bintang film
Karier, Rano Karno dimulai saat masih muda dengan mendapatkan peran di film Malin Kundang (Anak Durhaka) (1971).
Rano Karno mengejutkan publik pada saat maju mencalonkan diri sebagai wakil bupati Tangerang pada Pilkada Tangerang 2008.
Rano Karno berpasangan dengan Ismet Iskandar.
Pasangan Ismet Iskandar-Rano Karno kemudian terpilih sebagai pemenang dan Rano menjadi Wakil Bupati Tangerang untuk periode 2008–2013.
Pada 2011, Rano Karno mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Ratu Atut Chosiyah (Gubernur Banten periode 2007–2011).
Berdasarkan hasil perhitungan yang diumumkan oleh KPUD Banten pada tanggal 30 Oktober 2011, dipastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno memenangkan hasil pilkada Banten.
Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Narulita dan nomor urut 3 Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki.
Pada 13 Mei 2014, Rano Karno ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Plt. Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan terkait kasus suap pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga: Timnas AMIN Targetkan 81 Juta Suara Pemilih untuk Menangkan Pilpres 2024
Gembong Sumedi
Susunan lengkap Tim Kampanye Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Timnas AMIN telah diumumkan.
Selain Timnas AMIN, tim kampanye AMIN di daerah juga telah dipublikasikan nama-namanya.
Mereka akan memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Untuk wilayah Banten, Timnas AMIN mempercayakan kepada Gembong Sumedi.
Gembong merupakan Ketua DPW PKS Banten dan disebut-sebut bakal calon gubernur Banten pada Pilkada 2024 ini.
Profil Gembong Sumedi
Gembong Rudiansyah Sumedi merupakan ketua DPW PKS Banten.
Pria kelahiran Jakarta 12 Maret 1968 itu dulu bekerja sebagai pegawai pabrik di PT Asahimas Chemical, Kota Cilegon.
"Saya bekerja di salah satu perusahaan swasta di Cilegon itu sekitar 1996," ujarnya kepada TribunBanten.com di kantornya, Rabu (18/1/2023).
Alumnus Fakultas Teknik Gas dan Petrokimia di Universitas Indonesia (UI) itu mengaku dulunya merupakan seorang aktivis mahasiswa.
Gembong aktif sebagai aktivis masjid dan sering berdakwah di kampus selama menjadi mahasiswa.
Setelah dua tahun bekerja di pabrik, tepatnya sekitar tahun 1998 terjadinya reformasi, saat itu aktivis dakwah membentuk partai bernama Partai Keadilan yang dideklarasikan di Al Azhar.
"Saya masuk kepengurusan pada 1999. Saat itu saya belum fokus karena kerja," katanya.
Setelah berjalannya waktu, Partai Keadilan berubah menjadi PKS.
Pada tahun 2000, Gembong terpilih sebagai bendahara DPD Partai PKS Kabupaten Serang.
Meski sudah menjabat sebagai bendahara, Gembong masih aktif bekerja di pabrik.
"Saya masih beraktifitas sebagai partai dan saya juga masih kerja sebagai karyawan," ucapnya.
Pada Pemilu 2004, hampir seluruh pengurus PKS Kabupaten Serang mencalonkan diri sebagai calon legislatif, kecuali Gembong.
"Kecuali saya karena harus ada yang jaga gawang dulu di partai, saya tidak mencalonkan karena masih kerja," katanya.
Pada Pemilu 2004, DPP Partai PKS menganjurkan para pejabat yang maju di legislatif, tidak diperbolehkan menjabat di struktural partai.
Gembong pun dipilih menjadi Plh Ketua DPD Partai PKS Kabupaten Serang.
Pada Musda tahun 2005, Gembong R Sumedi terpilih sebagai Ketua DPD Partai PKS Kabupaten Serang.
"Jadi dari 2005 sampai 2010 itu saya menjabat sebagai ketua DPD PKS Kabupaten Serang," katanya.
Pada 2009 Gembong R Sumedi diminta maju untuk mencalonkan diri, sebagai anggota legislatif di DPRD Kabupaten Serang.
Saat itu Gembong dipercaya untuk menjadi anggota dewan di dapil 2 Kabupaten Serang terdiri atas Kecamatan Cikande, Jawilan, Kibin, Kopo, dan Kragilan.
"Kemudian saya dapat jadi anggota legislatif, akhirnya resign dari pekerjaan," ujarnya.
Setelah lolos jadi anggota dewan, Gembong memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai Process Engineer.
Ketika lolos jadi anggota dewan, Gembong dipercaya menjadi Wakil DPRD Kabupaten Serang.
Kemudian Pemilu tahun 2014, Gembong kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Gembong terpilih dan kembali menjabat sebagai pimpinan di DPRD Kabupaten Serang hingga 2019.
Ia mengaku bahwa sebetulnya dirinya tidak pernah bermimpi untuk terjun ke politik.
"Saya memang tidak pernah bermimpi, sejak kecil saya tidak ada bercita-cita jadi politikus," ujarnya sambil tertawa.
Bahkan ia mengaku sempat dilarang oleh istrinya agar tidak terjun ke dunia politik.
Lantaran dirinya merasa ingin mencoba tantangan dalam hidupnya, sehingga memutuskan untuk maju di pemilu legislatif.
Pendidikan:
- S1 Fakultas Teknik Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia, lulus 1994.
- S2 Magister Managemen Universitas Mercu Buana, lulus 2017.
Pengalaman Kerja:
- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, periode 2009-2014.
- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, periode 2014-2019.
- Ketua Komisi III DPRD Provinsi Banten.
- Process Engineer PT Ashimas Chemical, tahun 1996-2009.
Organisasi:
- Ketua DPW PKS Provinsi Banten, 2020-2025.
- Sekretaris Umum DPW PKS Provinsi Banten, 2015-2020.
- Ketua DPRD PKS Kabupaten Serang, 2005-2010.
- Ketua BP3 DPW PKS Provinsi Banten, 2010-2015.