Kata dia, hanya pemilu yang dilakukan secara demokratis yang dapat melahirkan bangsa yang berdaulat.
4. Megawati merasa tak lagi dihormati
Megawati juga menyoroti pengorbanan dalam sejarah Republik Indonesia.
"Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?," kritik Megawati terhadap penguasa saat ini.
Megawati juga menyatakan ketidakpuasannya karena merasa tidak lagi dihormati sebagai Presiden RI kelima dan Ketua Umum PDIP.
"Bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," tegasnya.
Dalam konteks politik, Megawati menyatakan kesiapannya untuk bersaing secara jujur dan sehat pada Pemilu 2024.
"Kalau mau bersaing ya ayio, Biar Ibu ini perempuan, tapi Ibu petarung," ucapnya dengan penuh semangat.
Megawati juga mengajak relawan Ganjar-Mahfud untuk bersatu melawan ketidakadilan pada Pilpres 2024. Dengan semangat perjuangan, ia berharap dapat memenangkan Ganjar-Mahfud dalam satu putaran.
"Berani tidak? Berani tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita, Ganjar-Mahfud, satu putaran," ajak Megawati, mengajak untuk bersama-sama melawan ketidakadilan dan mendukung kandidat yang diusung oleh partainya.
5. Sebut penguasa bertindak seperti di era Orde Baru
Tanpa menyebut siapa yang ia maksud, Megawati menyinggung sosok penguasa yang hendak bertindak seperti di era Orde Baru.
"Mengapa sekarang kalian yang baru berkuasa, sekarang mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" ucap Mega disambut riuh teriakan relawan.
Menurut Megawati, negara Indonesia dibangun dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.
Namun, kini justru diciderai dengan penguasa yang hendak bertindak dengan cara Orde Baru.
"Kenapa? Karena Republik ini penuh dengan pengorbanan. Tahu tidak?" ucapnya.