Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro bicara soal isu Presiden Joko Widodo atau Jokowi atau Jokowi yang tengah membututi kampanye capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Diketahui, Ganjar pernah berkampanye di NTT, dan tak lama setelahnya Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke lokasi yang sama, sehingga menimbulkan asumsi publik bahwa Jokowi hendak memecah suara Ganjar-Mahfud di NTT.
Menurut Agung, secara teknis, jadwal kegiatan Presiden semestinya sudah direncanakan sejak lama.
"Sehingga arahan Presiden Jokowi untuk meniru atau kampanye terselubung jauh panggang dari api," kata Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (8/12/2023).
Secara strategi, Agung menilai kemungkinan bahwa kegiatan kepresidenan itu berlokasi sama dengan Ganjar bisa memberi arahan bahwa baik Presiden Jokowi maupun Ganjar memiliki irisan basis pemilih lokal yang sama di Papua dan NTT.
Baca juga: Organisasi Pengusaha Binaan Arsjad Rasjid Dukung Ganjar-Mahfud
"Di sisi lain suka atau tidak rivalitas antara Prabowo - Gibran dengan Ganjar-Mahfud yang mengemuka menegaskan bahwa persaingan politik keduanya sangat kompetitif," katanya.
Sebelumnya, Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan, dirinya tak takut suaranya di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan terganggu.
Hal ini merespons Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi NTT setelah dirinya berkampanye di daerah itu pada Jumat (1/12/2023).
Ganjar menjelaskan, kunjungan Jokowi ke NTT tak perlu dipersoalkan, sebab dia adalah presiden.
"Oh enggak Pak Jokowi kan presiden," kata Ganjar saat ditemui pada sela-sela kampanyenya di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12/2023).
Sehingga, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyebut Presiden Jokowi bisa melakukan kunjungan ke manapun.
Baca juga: Menelisik Sisi Lain Ganjar: Punya Support System dan Konco Wingking yang Baik
"Karena Pak Jokowi presiden, Pak Jokowi bisa ke manapun untuk kepentingan apapun. Saya selalu menghormati ya," ujar Ganjar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun membantah tudingan dirinya membuntuti satu pasangan Capres-Cawapres dalam melakukan kunjungan kerja ke daerah.