TRIBUNNEWS.COM - Video saat capres nomor urut 2, Prabowo Subianto tengah berpidato di rapat internal Partai Gerindra bocor di media sosial.
Salah satu akun yang mengunggah video tersebut yaitu @ARSIPAJA di media sosial X pada Sabtu (16/12/2023).
Dalam video berdurasi 21 detik itu, Prabowo membahas soal etik dalam pidatonya.
Bahkan, Prabowo diduga juga mengumpat dalam bahasa Jawa saat tengah berpidato.
"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik. 'Ndasmu etik'," katanya dalam pidato tersebut.
Ucapan Prabowo itu pun disambut riuh tawa dari peserta rapat internal Partai Gerindra yang hadir.
Baca juga: Prabowo Didukung Jadi Presiden Saat Hadiri HUT ke-2 Koperasi MDS Besutan Rini Soemarno
Menanggapi pidato tersebut, juru bicara Prabowo, Dahnil Simanjuntak pun angkat bicara.
Dahnil menegaskan bahwa pidato Prabowo itu hanyalah candaan dan tidak menyinggung capres nomor urut 1, Anies Baswedan.
Seperti diketahui, Anies sempat bertanya soal etik ke Prabowo ketika debat capres yang digelar pada Selasa (12/12/2023) lalu.
"Pak Prabowo senang bercanda, itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra, 1000 persen itu bercanda."
"Pak Prabowo hubungannya dengan Pak Ganjar baik, dengan Pak Anies baik. Bercanda ke sesama sahabat," kata Dahnil kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/12/2023).
Kemudian, Dahnil pun membahas soal pernyataan juru bicara Anies yang menyebut bahwa Gibran cocok untuk menjadi cawapres Anies.
Bahkan, sambungnya, juru bicara Anies sampai menyebut Gibran layak menjadi cawapres Anies selama dua periode.
"Tiga bulan lalu, kan juru bicara resmi Pak Anies juga mengatakan kalau Pak Anies dan Mas Gibran akan jadi pasangan yang cocok. Bahkan Juru Bicara resmi Anies Baswedan mengatakan: Gibran cocok untuk menjadi wapresnya Pak Anies selama dua periode," tuturnya.
Dahnil pun turut menyinggung soal juru bicara Anies yang mengatakan ketika Gibran menjadi cawapres Anies maka bisa mudah menghentikan program dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Juru bicara resmi Anies Baswedan juga mengatakan: Apabila Gibran jadi Wapres Anies, maka bisa memudahkan kerja Anies apabila ada program presiden sebelumnya yang akan dihentikan," katanya.
Baca juga: Saat TKN Ganjar dan TPN Prabowo Kembali Saling Klaim Sebagai Penerus Jokowi
Tak hanya soal Anies, Dahnil juga menyinggung terkait pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani soal layaknya Gibran menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
"Pun demikian Mas Ganjar, sejak awal Mbak Puan membuka pintu kemungkinan Mas Gibran jadi wakilnya Mas Ganjar," tuturnya.
Lebih lanjut, Dahnil menjelaskan bahwa maksud pidato Prabowo dalam video tersebut sebagai bentuk refleksi.
"Maksud Pak Prabowo, mari sama-sama kita periksa isi pikiran kita, isi hati kita, semacam refleksi akhir pekan lah, jangan seperti orang yang ditolak cintanya, namun kemudian habis-habisan menjelek-jelekkan sang pujaan hati," ujarnya.
Anies Singgung Putusan MK saat Tanya ke Prabowo
Seperti diketahui, Anies sempat menanyakan perasaan Prabowo terkait putusan MK yang sarat pelanggaran etik.
Putusan MK itu pun menjadi jalan Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo.
"Prabowo daftar ke KPU setelah MK lalu ada MKMK, bilang keputusan itu ada etik. Setelah ada pencalonan salah setelah etika, apa perasaan bapak ada pelanggaran etika?" tanya Anies dalam Debat Capres di KPU, Selasa (12/12/2023).
Lantas, Prabowo pun menjawab bahwa putusan MK tersebut bisa dilihat dari berbagai perspektif.
Menurut tim hukumnya, Prabowo menyebut bahwa putusan itu tidak bermasalah dari segi hukum.
Bahkan, sambungnya, putusan yang tidak bermasalah menurut hukum itu pun masih saja diperdebatkan.
"Jadi, Mas Anies ya memang sewaktu perkembangan politik itu ada beberapa segi perspektif, jadi tim saya pakar hukum yang mendampingi saya menyampaikan dari segi hukum tidak menjadi masalah, masalah yang dianggap menjadi pelanggaran etika sudah diambil tindakan keputusan, ya, waktu itu yang diberi wewenang kemudian sudah ada tindakan," jawab Prabowo.
Baca juga: Paparan Prabowo Saat Debat Capres Perdana Dinilai Lebih Mudah Dicerna Publik
Sosok yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) itu juga menyebutkan bahwa putusan MK tidak dapat diubah.
Di sisi lain, Prabowo menegaskan jika dirinya dan Gibran dianggap tidak layak untuk dipilih, maka dia menyarankan rakyat agar tak memilihnya.
"Intinya keputusan itu tidak dapat diubah saya laksanakan, kita ini bukan anak kecil mas Anies, sudahlah sekarang begini intinya rakyat yang putuskan rakyat yang menilai kalau rakyat tidak suka Prabowo-Gibran, tidak usah dan saya tidak takut tidak punya jabatan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024