News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Cak Imin Realistis Janjikan Pertumbuhan Ekonomi Maksimal 6 Persen

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin manyampaikan visi misinya dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023). Tangkap Layar YouTube KPU

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut pihaknya realistis janjikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 6 persen.

Adapun hal itu disampaikan Cak Imin menjawab pertanyaan Mahfud MD dalam debat cawapres perdana di Jakarta Convention Center, pada Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Mahfud MD Pertanyakan Keinginan Cak Imin Ingin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta

"Kalau membuat target pertumbuhan 7 persen sampai 8 persen bisa saja. Tetapi kita ingin wujudkan pertumbuhan yang berkualitas dan inklusif dimana setiap pertumbuhan itu memiliki dampak," kata Cak Imin dalam paparannya.

Ia melanjutkan apa yang disebut sebagai dampak langsung di dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat. Hingga percepatan pemerataan pembangunan.

"Target 5,5 persen sampai 6 persen itu dengan kalkulasi kalau kita tidak terlampau realitas. Kita khawatir ujung-ujungnya hutang ke luar negeri lagi," kata Cak Imin.

Baca juga: Debat Cawapres, Cak Imin: Pemerintah Lambat Yakinkan Investor Masuk ke Indonesia

Mantan Menteri Tenaga Kerja itu menuturkan, utang luar negeri Indonesia saat ini terlampau banyak. Sehingga mengakibatkan beban bukan hanya pemerintahan hari ini.

"Tapi anak cucu kita, mengalami banyak beban hutang yang panjang. Salah satunya bagaimana agar APBN sehat," sambungnya.

Kata cawapres berkacamata ini sekarang saja persentase Rp 3.000 triliun APBN untuk membayar utangnya cukup tinggi. 

"Sehingga target yang berjumlah 5 sampai 6 persen itu realistis, yang akan tidak membebani bagi proses pembangunan kita di masa yang akan datang," jelasnya.

Di sisi yang lain, kata Cak Imin bahwa salah satu syarat pertumbuhan yang bisa sehat itu adalah apabila investasi yang masuk, tidak menjadi beban baru bagi pembangunan nasional.

"Apa beban baru itu, yaitu tingginya tanggungan bunga-bunga yang harus (Dibayarkan). Apalagi hutang G to G  yang menjadi beban berat bagi APBN kita hari ini dan masa yang akan datang," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini