TRIBUNNEWS.COM - Peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah satu di antara topik yang didiskusikan dalam debat kedua Pilpres 2024, Jumat (22/12/2023) malam ini.
Dalam hal ini, kesejahteraan nelayan juga menjadi satu faktor penunjang ekonomi tumbuh.
Tak sedikit nelayan yang menggunakan kredit untuk operasional serta kebutuhan sehari-hari.
Namun, kendala juga bisa terjari berupa kredit macet karena suatu hal ditemui di lapangan.
Direktur Program INDEF, Esther Sri Astuti mengatakan, pemutihan kredit macet para nelayan mungkin saja dilakukan. Langkah ini disebut bisa membantu nasib para nelayan.
“Sudah terjadi untuk KUR saat ini, dan itu mungkin saja,” kata Esther pada Jumat (22//12/2023).
Baca juga: Anies Sebut Cak Imin Tak Perlu Diajari Berdebat: Sudah Berpengalaman
Adapun sikap tersebut bisa membantu nasib para nelayan, namun langkah kongkrit besar lain juga dinanti.
“Pertama, bisa diberikan subsidi BBM untuk kapalnya agar bisa menangkap ikan," sebut Esther.
Tidak ada BBM, nelayan tidak bisa melaut, maka perlu memastikan agar suplai BBM bersubsidi ke nelayan tetap aman.
Kedua terkait insentif dan akses ke modal.
Bisa diberikan subsidi suku bunga bagi nelayan yang mau membuka usaha mengolah kemudian menjualnya produk laut. Sehingga akses ke modalnya bisa mudah.
Lalu mengenai peningkatan kapasitas nelayan berupa bimbingan teknis pasca penangkapan ikan dengan teknologi sehingga ikan dan produk laut bisa dijual dengan harga lebih tinggi.
Kemudian, tidak bisa dipungkiri masih banyak terjadi penangkapan ikan secara ilegal. Ini harus ditumpas agar nelayan setempat sejahtera.
Bingkai pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kelautan ada dalam model Ekonomi Biru.