Saat penutupan debat cawapres pilpres 2024 tadi malam, Gus Muhaimin menyampaikan pesan kesetaraan, juga dengan menggunakan istilah 'slepet'.
"Sarung ini adalah simbol kesetaraan dan keadilan. Sarung itu lembut rasanya bagi semua, tapi jangan salah, di tangan orang yang benar, dia juga bisa jadi slepetan bagi yang curang dan tidak adil," ujar Gus Muhaimin, Jumat (22/12/2023).
Menurut Gus Muhaimin, yang tidak ada dalam kebijakan ekonomi saat ini adalah keberanian untuk mewujudkan aturan main yang adil dan keberanian untuk berpihak pada rakyat.
"Itulah kenapa kami menggagas slepetnomics sebagai solusi. Segala ketidakadilan, kita slepet!" tandasnya.
Slepetnomics, ujar cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri, adalah gagasan ekonomi yang sudah diuji oleh para pakar yang berbasis kepada pengalaman batin, dan pengalaman rasa.
Baca juga: Mahfud Tiba-tiba Ganti Pakaian Jadi Kemeja Putih dari Sebelumnya Baju Khas Madura di Debat Cawapres
"Ke depan, proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat demi memenuhi SELERA seperti IKN, kita slepet! Kita hadirkan perubahan berupa pemerataan dan pembangunan seluruh kota dan desa di Indonesia," papar Gus Muhaimin.
Cak Imin mengatakan ke depan, kecurangan pembuat aturan yang bertindak sekaligus sebagai pemain bisnis kita slepet! Kita hadirkan perubahan berupa kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk bisa maju.
"Ke depan, susahnya cari kerja dan tipisnya dompet rakyat akibat pilih kasih pada segelintir elite harus kita slepet! Kita hadirkan perubahan berupa ekonomi kerakyatan. Cari kerja gampang dan pendapatan pasti!" ujar Gus Muhaimin.
Dengan slepetnomics, ungkap dia, dipastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati, pakai otak.
"Saya ulangi sekali lagi, kita bangun Indonesia pakai hati, pakai otak. Dan Indonesia di bawah kepemimpinan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, akan dipimpin pakai hati, pakai otak. Mari kita berdoa agar Gusti Allah memudahkan perjuangan menuju perubahan. AMIN!" pungkas Gus Muhaimin.
Pengamat Tanggapi Istilah Slepet Cak Imin
Lalu bagaimana tanggapan pengamat terkait istilah slepet yang kerap digunakan Cak Imin?
Dosen Digital PR Telkom University, Muhammad Sufyan Abd menilai Cawapres Muhaimin Iskandar telah mampu mengemas materi berat dan serius menjadi bahasan ringan dan mudah dicerna.
Menurutnya, beberapa istilah berat semacam Ratifikasi Perjanjian Perdagangan Bebas, Digitalisasi, Unicorn, Disrupsi dst, yang berhamburan, jelas membuat khalayak tak semudah mencerna jalannya acara Debat Capres.
"Konsep Cak Imin pada kesempatan pertama sengaja membawa sarung, yang kemudian di-istilahkan slepet sebagai pengganti kata akselerasi untuk perubahan, ini menarik secara keilmuan komunikasi," kata Dosen Digital PR Telkom University, Muhammad Sufyan Abd, Jumat (22/12/2023) malam.
Baca juga: Momen Alam Ganjar Nobar Debat Cawapres Bareng Relawan: Puji Penampinan Mahfud MD
Dengan tema berat seputar ekonomi dan bisnis, ini bukan hal yang memungkinkan banyak improvisasi dan kelihaian berorasi.