TRIBUNNEWS.COM - Jawa Tengah (Jateng) merupakan salah satu daerah dengan jumlah pemilih terbanyak pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Tak heran, masing-masing calon presiden (capres) berupaya untuk mendulang suara di sana. Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengeklaim ada nuansa perubahan di Jateng.
Anies menyebut Jawa Tengah sudah bukan lagi 'kandang banteng' atau PDI Perjuangan (PDIP).
Merespons hal itu, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menuturkan, Anies yang merupakan kompetitornya pada Pilpres 2024 tentu akan mengeklaim hal tersebut.
Baca juga: Sebut Banyak Pihak Tertarik dengan Suara di Jateng, Ganjar: Pertahankan Rumah Kita
Namun, lanjutnya, nantinya Anies akan melihat fakta sesungguhnya soal suara di Jawa Tengah.
"Iya kalau penantang pasti akan ngomong seperti itu, tapi fakta nanti akan dia lihat," kata Ganjar usai menghadiri pertemuan dengan TPC dan caleg partai koalisi serta relawan se-Sragen di Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023) malam.
Ganjar menjelaskan, beberapa kali PDIP memenangkan suara di Jawa Tengah, mulai dari secara tradisional, sosiologis, hingga soliditas.
"Tapi semua pendapat saya hormati," ungkap Ganjar.
Oleh sebab itu, Ganjar mengaku tidak mengkhawatirkan soal suaranya di Jawa Tengah bakal direbut oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Ia tetap optimis akan memenangkan suara Jawa Tengah.
"Oh, kita bukan orang yang khawatir kok, kita orang-orang optimis," tuturnya.
Lantas, seperti apa sebenarnya elektabilitas terbaru tiga capres-cawapres di wilayah tersebut? Berikut ulasannya.
Survei Elektabilitas di Jawa Tengah
Sebagaimana diketahui, kontestasi Pilpres 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon).
Mereka adalah paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN).
Kemudian, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan paslon nomor urut 3, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Litbang Kompas
Berdasarkan survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (11/12/2023), elektabilitas Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran di Jateng mengalami peningkatan dibanding hasil survei pada Agustus lalu.
Oleh sebab itu, Ganjar-Mahfud patut waspada meski masih mendominasi di sana.
Litbang Kompas (Agustus 2023)
- Anies-Cak Imin: 1,6 persen.
- Prabowo-Gibran: 19,6 persen.
- Ganjar-Mahfud: 62,0 persen.
Litbang Kompas (Desember 2023)
- Anies-Cak Imin: 4,1 persen.
- Prabowo-Gibran: 29,6 persen.
- Ganjar-Mahfud: 31,6 persen.
Survei Indikator
Sementara itu, berdasarkan survei Indikator yang dilakukan pada 23 November hingga 1 Desember 2023, Ganjar-Mahfud unggul di atas 50 persen.
- Anies-Cak Imin: 9,0 persen.
- Prabowo-Gibran: 35,3 persen.
- Ganjar-Mahfud: 51,7 persen.
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Kemudian, Lembaga Survei Indonesia (LSI) memotret elektabilitas tiga capres-cawapres di Jateng-DI Yogyakarta pada 3-5 Desember 2023. Berikut hasilnya:
- Anies-Cak Imin: 10,6 persen
- Prabowo-Gibran: 36,7 persen
- Ganjar-Mahfud: 42,7 persen
Adapun responden yang belum menentukan pilihan (tidak tahu/tidak jawab) mencapai 9,9 persen.
Klaim Anies
Sebelumnya, Anies meyakini AMIN bakal mendulang dukungan besar di Jawa Tengah.
“Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginginkan perubahan."
"Dan itu kemudian menonjol,” kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).
Alhasil, Anies pun menilai anggapan Jawa Tengah yang selama ini identik dengan julukan 'kandang banteng' mulai luntur.
Sebagaimana diketahui, PDIP selalu keluar sebagai parpol pemenang pada pileg di wilayah itu sejak tahun 1999 hingga 2019 lalu.
"Kalau sering disebut kandang. Itu adalah periode-periode sebelumnya. Sementara sekarang rakyat yang menginginkan perubahan itu bukan ada di satu dua partai, tapi di banyak partai."
“Jadi kami melihat, pesan perubahan itu menjangkau semua. Kalau dibilang Jateng ini tempat yang bisa dibilang bervariasi sebetulnya bukan hanya satu partai,” tuturnya.
Meski begitu, Anies tidak menampik ada beberapa daerah yang memang didominasi oleh PDIP.
Namun, tidak berarti satu provinsi Jawa Tengah, karena di provinsi tersebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga memiliki suara dan dukungan yang kuat.
“Bukan satu provinsi didominasi oleh satu partai. PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng."
"jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Deni/Ibriza Fasti Ifhami)