News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Partainya Berpotensi Tak Lolos ke Parlemen Versi Survei Terbaru Indikator, Ini Kata Ketum PPP

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono melakukan kampanye politik bertemu dengan masyarakat sekaligus melantik saksi Pemilu, di Gedung Gusti Ketut Puja, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Minggu (24/12/2023).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono merespons hasil survei terbaru yang dikeluarkan oleh lembaga survei Indikator Politik.

Dalam survei yang dikeluarkan pada Selasa (26/12/2023) itu, PPP dinyatakan menjadi salah satu partai yang tidak lolos parlemen.

Pasalnya, perolehan suara PPP dalam survei itu berada di bawah ambang batas parlemen 4 persen.

Merespons hasil itu, Mardiono meminta agar publik bisa selalu melihat beberapa rekam jejak survei di pemilu sebelum-sebelumnya terhadap PPP.

"Berapa hasil survei yang disurvei oleh lembaga survei dan berapa hasilnya pada perolehan pemilu baik tahun 2009 tahun 2014 dan 2019," kata Mardiono kepada Tribunnews, Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Matangkan Pemenangan PPP di Bali, Mardiono: Siap Isi Kursi yang Kosong

Dia menyebut, dari survei yang pernah ada sejak 2009 itu, bisa dikatakan PPP dinyatakan selalu tidak lolos parlemen.

Namun nyatanya kata Mardiono, perolehan suara partai berlogo Kakbah itu saat pemilu justru meningkat dua kali lipat.

"Jadi itu dijawab saja dari jejak digital itu, jauh dari hasil survei lembaga survei itu setidaknya PPP dua kali lipat lebih," kata Mardiono.

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI (Wantimpres) tersebut, lantas menyatakan bahwasanya lembaga survei yang ada memang kerap hanya memotret responden secara nasional.

Padahal kata dia, dalam pemilu khususnya pemilihan legislatif (pileg) setiap partai politik memiliki kader yang maju menjadi caleg.

Menurut Mardiono, kerja para caleg di daerah pemilihan (dapil) itulah yang sejatinya tidak terekam dalam lembaga survei.

"Nah coba gampangnya coba lihat lembaga survei itu di tahun 2009 itu berapa, semua lembaga survei meletakan PPP itu berapa kemudian hasilnya berapa, kan itu ga hilang jejak digital itu," beber dia.

Baca juga: Safari Politik ke Cirebon, Mardiono Ajak Milenial PPP Sosialisasikan Program Partai & Ganjar-Mahfud

Hanya saja, Mardiono menyebut kalau dirinya tidak seakan mengecilkan kerja-kerja dari lembaga survei.

Dirinya hanya merasa perlu untuk melihat rekam jejak politik PPP sejak 2009, baik dari segi survei hingga pemungutan suara langsung saat pemilu.

"Saya tidak pernah merendahkan hasil survei tetapi selama ini adalah (hasilnya) demikian," tukas Mardiono.

Sebagai informasi, dalam hasil survei terbaru Indikator Politik periode 23-24 Desember 2023 terdapat 10 partai politik peserta pemilu yang digadang tidak lolos ke parlemen, salah satunya PPP.

Dalam survei itu, partai pimpinan Muhamad Mardiono tersebut hanya memperoleh suara responden 2,8 persen.

PPP berada di bawah Demokrat dengan perolehan 4,4 persen dan PAN yang berada di bawah 4,6 persen.

Sementara tiga besar partai politik yang digadang lolos parlemen yakni PDIP dengan 19,1 persen, Gerindra 18,2 persen dan Golkar 9,3 persen.

Sedangkan di bawah PPP terdapat Partai Solidaritas Indonesia dengan 2,4 persen, lalu ada Perindo, Partai Ummat, Hanura, PBB, Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Garuda hingga PKN dengan perolehan suara di bawah 1,0 persen.

Adapun, target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun dan atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, sekitar 83% dari populasi nasional.

Sampel sebanyak 1217 responden dipilih melalui kombinasi metode Random Digit Dialing (RDD) (265) responden) dan Double Sampling (DS) (952 responden).

RDD adalah proses pembangkitan nomor telpon secara acak, sementara DS adalah pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Margin of error--MoE diperkirakan ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang sudah terlatih dan profesional. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini