Lebih jauh Cak Imin menilai, stunting bukan masalah yang tumbuh tiba-tiba ketika seorang anak sedang berada di tahap sekolah dasar (SD), tetapi sejak dalam kandungan.
“Stunting itu tumbuh, bukan karena tiba-tiba, sudah SD baru stunting, bukan. Stunting itu akibat sejak dalam kandungan sudah tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi, bahkan tidak ada persiapan seorang ibu untuk hamil dengan persiapan yang matang,” kata Cak Imin.
Oleh sebab itu, Cak Imin mengatakan, dirinya bersama Anies Baswedan tidak ingin membuat program yang terlambat, seperti pembagian susu gratis.
“Kalau sudah SD baru dikasih gizi, itu namanya terlambat, maka Amin tidak mau termasuk dalam orang-orang yang terlambat,” tuturnya.
Mahfud tak yakin
Sementara itu, Cawapres no urut 2 Mahfud MD mengaku tak yakin Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka tidak akan melakukan impor untuk merealisasikan program susu gratis.
Pasalnya, kata Mahfud, selama ini pemerintah masih selalu impor untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat.
“Selama ini kita yang kecil-kecil saja impor, (misalnya) garam, bawang, buah ternyata impor juga,” ujar Mahfud ditemui di Grha Oikumene, Salemba, Senen, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Oleh karena itu, kata Mahfud, dirinya dan Ganjar telah sepakat untuk mengurangi kebutuhan impor bahan pangan masyarakat.
“Kalau kita justru tidak mau impor. Oleh sebab itu, kalau bicara makan, saya bicara gastronomi, etika makan, etiket di dalam makan itu bukan sekadar saya membayangkan ya,” kata Mahfud.
Namun demikian, ia mengaku tak mempersoalkan gagasan yang diusung oleh Prabowo-Gibran soal pemberian susu gratis untuk anak-anak.
Dia justru meminta bukti jika memang kebutuhan susu itu bisa dipenuhi dari dalam negeri.
“Silakan nanti kita buktikan. Kalau kita dengan sendirinya, program susu tidak impor itu karena memang tekadnya tidak impor,” ujar Mahfud.
Impor sapi