Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan reaksi yang berbeda atas tanggapan dari dua capres lainnya terkait pertanyaan sub tema soal utang luar negeri.
Dalam segmen 3 debat Pilpres ke-3, Prabowo mendapatkan pertanyaan dengan subtema Politik Luar Negeri.
Pertanyaan dari moderator terkait subtema debat kali ini yakni: Utang luar negeri adalah instrumen pembayaran yang sah. Namun ada risiko intervensi kedaulatan pleh negara pemberi utang. Apa kebijakan paslon untuk menghindari intervensi kedaulatan Indonesia akibat utang yang terus bertambah?
Ganjar dalam jawabannya mengatakan, hal tersebut bisa dicapai dengan kekuatan pertahanan.
Menanggapi pemaparan Prabowo, Ganjar mengingatkan harus hati-hati dalam berutang karena banyak negara kolaps karena utang. Selain itu, diperlukan juga sistem antikorupsi.
Lebih dari itu, lanjut Ganjar, industri pertahanan dalam negeri juga harus dikuatkan sehingga tidak perlu membeli alutsista bekas dengan cara utang.
Sementara itu, Anies mempertanyakan prosentase rasio utang dengan PDB yang ideal kepada Prabowo.
Menurut Anies, angka rasio utang luar negeri dengan PDB yang ideal maksimal di angka 30 persen.
Selain itu, ia juga mendorong skema kreatif untuk mencari utang luar negeri termasuk dengan melibatkan swasta.
Ia pun menegaskan, utang harus diguanakan untuk aktifitas yang produktif.
Selain itu, ia juga mengkritik pembelian alutsista bekas dengan anggaran berasal dari utang luar negeri.
Baca juga: Anies: Utang Harus Digunakan untuk Aktivitas Produktif, Jangan Beli Alutsista Bekas
Merespons jawaban Ganjar, Anies mengatakan dirinya banyak sependapat dengan pandangan calon presiden nomor urut 3 tersebut.
Hal tersebut disampaikannya dalam Debat Ke-3 Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024).