Calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, juga berpendapat mestinya diskusi itu bisa diketahui oleh masyarakat.
"Bagus, kalau perlu ada di televisi kita debat di media di publik. Itu lebih transparan," ucap Cak Imin di Lampung Timur, Senin.
Menurutnya, pemaparan Prabowo soal data Kemenhan tak perlu dilakukan secara tertutup meski Cak Imin mengaku tak keberatan dengan hal itu.
"Ini kan urusan kecuali yang dianggap Pak Prabowo tertutup, ya, boleh-boleh saja, tapi tetep saja kita harus buka," kata Cak Imin.
3. Bukan Cuma Anies, Ganjar juga Diajak Ketemu
Kemudian, Prabowo bukan hanya mengajak Anies untuk bertemu. Ia juga mengatakan hal yang sama kepada capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Mulanya, Ganjar menyoroti Minimum Essentials Force (MEF) di Kemenhan.
Prabowo menjawab kritik itu dengan mengajak Ganjar bertemu dan membuka data yang ada di Kemenhan.
Ia merasa waktu yang dimilikinya dalam debat terbatas sehingga meminta bertemu di luar forum yang diselenggarakan oleh KPU ini.
"Jadi begini yang bapak ungkapkan itu saya bisa bantah waktunya tidak cukup, saya siap bertemu dengan bapak, mari kita bahas satu persatu akan saya buktikan," kata Prabowo kepada Ganjar dalam debat capres.
"Saya butuh hari ini, Pak," jawab Ganjar.
"Saya gak bisa, saya tidak dikasih waktu, jadi Anda tidak fair anda minta saya kasih penjelasan yang begitu rumit, tapi waktu saya terbatas. Saya transparan saudara, dan yang saya katakan kalau kita bicara MEF," tuturnya.
Berdasarkan hal itu, Prabowo pun meminta Ganjar untuk meluangkan waktu membahas masalah ini di luar gelanggang debat capres.
"Jadi mari kita diskusi dengan baik, sebagai negarawan dan tidak mencari-cari hal-hal yang keliru," ungkapnya.
4. Kekecewaan Prabowo
Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan data keliru yang disampaikan oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat capres.