Yang lebih ironisnya lagi, lanjut Anies, separuh dari jumlah tentara Indonesia tidak memiliki rumah dinas.
"Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas, di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas," kata Anies.
Baca juga: Prabowo Singgung Nilai 11 Dari 100 yang Diberikan Anies: Kalau Dari Ente Mah, Emang Gue Pikirin
Benarkah Pernyataan Anies tersebut?
Merujuk data Kementerian Keuangan, anggaran Kemhan pada periode 2020-2024 sebesar Rp 692,92 triliun.
Namun alokasi anggaran tersebut tidak hanya ditujukan untuk membeli alutsista bekas, seperti pesawat terbang.
Tapi alokasi anggaran juga diperuntukan bagi pembaharuan senjata, kesejahteraan prajurit, riset, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Belanja pegawai Kemhan sendiri memakan anggaran sekitar Rp 50 triliun.
Pada Tahun 2024, Kemhan mendapat anggaran Rp 139,26 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Angka anggaran ini turun 3,46 persen dari tahun 2023 yang sebesar Rp 144,26 triliun.
Alokasi anggaran pada tahun 2024, terbesar untuk dukungan manajemen sebesar Rp 77,57 triliun.
Kemudian modernisasi alutsista Rp 43 triliun, kesejahteraan prajurit Rp 12,37 triliun.
Lalu ada Rp 4 triliun untuk pelaksanaan tugas TNI, riset atau industri atau pendidikan dialokasikan sebesar Rp 1,65 triliun.
Pembinaan sumber daya Rp597 miliar, kebijakan dan regulasi Rp24,7 miliar.
Dalam laporan Nota Keuangan APBN 2024, anggaran Kemhan tahun 2024 direncanakan untuk menghasilkan output strategis pada fungsi pertahanan.
Meliputi Operasi militer selain perang (OMSP); Pembangunan rumah dinas prajurit; Pengadaan alutsista; Pemeliharaan/perawatan/peningkatan alutsista; dan Pembangunan pengadaan sarana prasarana pertahanan.