Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden RI (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan, dirinya akan membuat data terkait dengan key performance indikator (KPI) atau penilaian terhadap menteri di kabinet jika terpilih dalam pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar dalam acara diskusi bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bertajuk 'Menuju Indonesia Emas 2045' di Djakarta Theater, Kamis (11/1/2024).
Mulanya, Ganjar bercerita soal pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun.
Baca juga: Ganjar: Seruan Tegas Megawati Picu Semangat Kader dan Relawan Paslon 3 Turun ke Akar Rumput
Kata Ganjar, pihaknya kerap mendapatkan keluhan dari masyarakat soal adanya permasalahan yang kecil namun tak kunjung selesai diurus.
"Hal-hal yang sepele, tapi buat rakyat itu gak selesai selesai, maka kita juga harus ngurusi sepele dan kita menjadi koreksi kita sebagai pemerintah bahwa, eh, kamu tidak menjalankan yang bagus," kata Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga bercerita kalau ada pengusaha yang memiliki persoalan dengan pemerintah namun tidak kunjung selesai.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Baca juga: Tanggapi Potensi Anies-Ganjar Bersatu di Putaran Kedua Pilpres, TKN: Kami Yakin Selesai 14 Februari
Bahkan kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu, dirinya seperti seseorang yang tugasnya seperti menagih janji.
"(Kata dia) 'Pak Ganjar tolong dong selesaikan', rasanya dia seperti sedang membuat surat kuasa buat saya, untuk saya menjadi debt collector," kata dia.
Atas adanya aduan-aduan tersebut, Ganjar menyarankan untuk melaporkan ke layanan aduan kementerian.
Jika permasalahannya soal pengusaha, maka salah satu kementerian yang bisa diajukan laporannya adalah Kementerian BUMN.
Akan tetapi kata Ganjar, banyak masyarakat yang justru tidak dapat feedback atau timbal balik dari kementerian, karena sulitnya akses melapor.
"Kalau enggak. Dia merasa gak bisa, silakan lapor ke menteri. 'Yah, menterinya sulit ditemui. Ngantrinya panjang gak bisa'. Pakai government super aps, lapor, saya punya dashboardnya. Oh ini, kalian gak bisa," beber Ganjar.
Atas kondisi itu, Ganjar menyatakan, akan membuat KPI khusus untuk menteri di kabinet jika terpilih nantinya.
Baca juga: Tanggapi Potensi Anies-Ganjar Bersatu di Putaran Kedua Pilpres, TKN: Kami Yakin Selesai 14 Februari