Ia menyatakan, akan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada polisi.
“Terduga pelaku waulohualam, tidak tahu, tidak diketahui, dalam lidik, nah itu bahasanya kalau kepolisian dalam lidik kemudian sebagian besar temuan ini ada yang sudah dilaporkan ada yang belum dan ada yang sedang,” imbuh Habiburokhman.
Isi Selebaran Koran Achtung
Mengutip dari TribunJambi.com, selebaran Koran Achtung Edisi 1 yang disebut menyutukan Prabowo beredar di Jambi.
Dalam selebaran dengan tema Reformasi Dikhianati itu, terpampang potret Prabowo dengan tulisan besar "Inilah Penculik Aktivis 1998".
Tertulis pula pertanyaan "Kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1997-1998: Siapa bertanggungjawab?".
Baca juga: TKN Bakal Laporkan Pembuat Koran Achtung yang Tuduh Prabowo Penculik Aktivis 98 ke Bareskrim Polri
Koran tersebut dibagikan oleh sekelompok anak muda kepada pengendara di Simpang Lampu Merah Sipin, Kota Jambi, Kamis (11/1/2024) lalu.
Dalam koran tersebut, tercantum foto-foto dan nama korban penculikan 98.
Selain menyudutkan Prabowo, Koran Achtung juga dianggap menyindir Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Pada judul halaman depan, tertulis "Politik Dinasti Ancaman Bagi Demokrasi".
Terdapat pula artikel dengan judul "Politik Dinasti Jokowi, Kolaborasi Orde Baru dan anak haram Konstitusi" lengkap dengan grafis.
Ajuga artikel "Hikayat Pilpres 2024, Intimidasi para penilak dinasti".
Selebaran tersebut juga membahas soal putusan MK yang meloloskan Gibran menjadi Cawapres.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Jelang Pemilu 2024, Beberapa Orang di Jambi Sengaja Sebar Selebaran yang Memojokkan Prabowo
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Igman Ibrahim, TribunJambi.com/Danang Noprianto)