TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sederet respons disampaikan soal isu bergabungnya pasangan calon Anies Baswdan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di putaran kedua Pilpres 2024.
Berdasar sejumlah hasil survei, paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut yang bakal melenggang ke putaran kedua Pilpres 2024.
Pertarungan sengit elektabilitas di sejumlah hasil survei kini tersaji antara Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Meski begitu, kubu Anies-Ganjar bisa saja bergabung untuk melawan Prabowo di putaran kedua Pilpres 2024.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Fahri Hamzah melihat isu ini adalah tanda bahwa keduanya setengah hati mengurusi pencapresan.
Fahri bahkan menilai keduanya tidak serius dan hanya menuruti arah angin yang ditentukan oleh kelompok yang ingin menguasai panggung politik.
"Yang terpenting digarisbawahi adalah bahwa bergabungnya 01 dan 03 menandakan bahwa niat mereka untuk maju itu sebenarnya tidak kuat dari awal," kata Fahri kepada awak media di Jakarta, Minggu (14/1/2023).
"Mereka hanya didorong oleh orang lain di belakang mereka sehingga mereka gampang sekali berubah dan gampang sekali berbelok-belok dan disetir dari belakang oleh orang orang yang sebenarnya kita tidak tahu," lanjut dia.
Menurut Fahri, sikap tersebut sangat berlawanan dengan kubu 02, yakni paslon Prabowo-Gibran dan Koalisi Indonesia Maju yang sejak awal memiliki tujuan yang jelas.
Pernyataan dan langkah yang dilakukan kubu Prabowo Gibran, lanjut Fahri, tidak pernah meleset apalagi keluar dari konteks upaya memakmurkan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Hanya 02 yang niatnya sejak awal membangun rekonsiliasi dan meneruskan capaian pembangunan yang sudah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya, khususnya Pak Jokowi untuk melanjutkan perjalanan menuju Indonesia Emas 2045," tambahnya.
"Kalau yang lainnya kita ikuti, bisa berbalik ke belakang dan bisa mundur dari apa yang sudah kita capai sekarang," pungkas Fahri.
Baca juga: Cuek Soal Komunikasi Antara Paslon 01 dan 03, Jubir TKN: Pemilih Bukan Rekening yang Bisa Ditransfer
NasDem tanggapi sinis
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mempertanyakan sikap calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyatakan membuka peluang untuk bekerja sama dengan kubu Anies Baswedan.
Menurutnya, kedua kubu masih mungkin berhadapan dalam putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Saya enggak mengerti cara pikirnya, apakah Mas Ganjar sudah putus asa? Kenapa dia tidak berpikir di putaran kedua bisa berhadapan sama Anies?” ujar Ali pada Kompas.com, Jumat (12/1/2024).
Baginya, komunikasi yang ditunjukan Ganjar dengan Anies dan cawapresnya, Muhaimin Iskandar tak begitu berarti saat ini.
Pasalnya, kedua kubu masih harus memikirkan kontestasi putaran pertama Pilpres 2024.
"Kita enggak tahu rahasia Tuhan kan. Semua kemungkinan-kemungkinan itu (masih mungkin) terjadi, mengapa kita melakukan hal yang sia-sia?” ucap dia.
Dirinya mengklaim belum ada komunikasi antara kubu capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dan capres-cawapres nomor urut 2 Ganjar-Mahfud MD.
Ali menekankan, jika figur-figur yang membangun percakapan keduanya hari ini tidak mewakili sikap Koalisi Perubahan.
“Tapi bahwa ada personal-personal yang membangun komunikasi monggo silahkan, tapi tidak mewakili Nasdem dan koalisi,” imbuh dia.
PDI Perjuangan welcome
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan sekaligus Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, menyatakan terbuka jika Koalisi Perubahan berkongsi dengan Koalisi Ganjar-Mahfud.
"Ya tentu saja kami sangat welcome, apa yang disampaikan Mbak Puan dengan salaman dengan Pak Anies," kata Hasto saat menghadiri deklarasi ulama dan kiai kampung mendukung Ganjar-Mahfud di Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).
Hasto mengaku, saat ini pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan dua kubu terkait potensi putaran kedua.
Ia sendiri mengaku sempat bertemu mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas hal yang sama.
Namun, dalam pertemuan, Jusuf Kalla sempat menyampaikan kekhawatirannya mengenai intervensi Pemilu.
"Jadi komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanyenya masing-masing," ucapnya.
Sementara terkait jadi atau tidaknya Pemilu dua putaran, ia menilai rakyat yang akan menentukan.
Intinya, kata dia, masyarakat tidak boleh dipaksa memilih pasangan calon tertentu di luar hati nurani
"Jangan ada sampai ada paksaan dari otoritas kekuasaan melalui berbagai intimidasi, melalui berbagai Politisasi bansos, melalui praktik money politic dengan mengunakan kekuatan uang untuk memaksakan satu putaran," kata Hasto.
Sebelumnya, Anies, Muhaimin, dan Ganjar nampak akrab beberapa waktu terakhir. Anies dan Muhaimin secara terbuka memberikan selamat atas perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 51 PDI-P.
Sementara itu, setelah debat capres di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024), Anies dan Muhaimin juga nampak berjabat tangan dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Puan Maharani akui jalin komunikasi dengan kubu Anies
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani mengatakan, tim pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjalin komunikasi dengan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Puan menjelaskan, komunikasi dilakukan sebagai upaya untuk membangun bangsa Indonesia secara bersama-sama."Informal dan formal. Kami lakukan bagaimana nantinya setelah 14 Februari itu, ya membangun bangsa itu harus bersama-sama, enggak mungkin sendirian," kata Puan Maharani di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/1/2024) kemarin.
Menurutnya, Pemilu adalah pesta demokrasi rakyat.
Karenanya, semua pihak yang ikut andil dalam pesta demokrasi ini diharapkan jujur dan adil.
Ketua DPR RI ini juga menekankan pentingnya sportifitas dalam pelaksanaan kontestasi Pemilu 2024.
"Jadi ya ini, bagaimana kita dalam pesta kontestasi ini, dalam pesta demokrasi ini, bisa terus sportif dan jujur, adil, dan gembira," ujar Puan.
Puan berharap masyarakat dapat memilih pemimpin sesuai dengan hati nuraninya.
Dia menyebut, PDIP bersama partai pendukung terus bekerja memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Kemudian biarkan rakyat yang memilih siapa pemimpin yang akan dipilih pada tanggal 14 Februari yang akan datang," ujarnya. (*)