News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

10 Politisi yang Hengkang dari Partainya Jelang Pemilu 2024: Maruarar Sirait hingga Sandiaga Uno

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi yang mundur dari partainya jelang Pemilu 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi yang pindah haluan ke partai politik lain menjelang Pemilu lumrah terjadi.

Pada Pemilu sebelumnya hal serupa juga terjadi.

Terbaru, politisi senior Maruarar Sirait secara mengejutkan mundur dari PDIP partai politik yang membesarkan namanya selama ini.

Bukan hanya Marurar Sirait yang pindah partai menjelang Pemilu 2024 ini.

Baca juga: Maruarar Mundur Demi Ikuti Langkah Jokowi, Istana: Hubungan Presiden dengan PDIP Baik-baik Saja

Dirangkum Tribunnews.com, Selasa (16/1/2024), berikut sejumlah politisi yang hengkang ke partai lain jelang Pemilu 2024.

1.  Sandiaga Uno

Pada April 2013 lalu, Sandiaga Uno mundur dari jabatan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Sandiaga mengatakan keputusan diambil bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah, karena menjadi waktu yang tepat untuk saling memaafkan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu ingin memulai tugas baru di luar Gerindra.

“Tadi saya juga sudah mohon pamit dan mudah-mudahan di momen yang spesial ini di hari kedua, bulan suci Ramadhan sudah lewat dan bisa menyambut tugas-tugas berikutnya,” ujar Sandi di kediaman Dasco, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Sandiaga Uno kini berlabuh ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan menjabat Kepala Badan Pemenangan Pemilu PPP.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (Taufik Ismail)

2.  Dedi Mulyadi

Pada Mei 2023 lalu, Mantan Bupati Purwakarta dan politisi senior Golkar Dedi Mulyadi mundur dari Golkar.

Surat pengunduran diri Dedi Mulyadi dibuat pada 10 Mei 2023 lalu.

Dedi Mulyadi memiliih hengkang ke Partai Gerindra.

Kini dia menjabat Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra sekaligus jadi caleg DPR RI dari partai itu.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan silaturahmi Mulyadi (Ist)

3. Hanum Rais

Hanum Rais putri pendiri PAN Amien Rais mundur dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada Mei 2023 lalu.

Hanum Rais hengkang ke Partai Ummat yang baru didirikan ayahnya Amien Rais.

Hanum Rais yang juga anggota DPRD DIY periode 2018-2023 itu menyerahkan surat pengunduran dirinya ke pimpinan PAN.

Dia beralasan tidak mau gabung dengan partai yang mendukung pemerintahan Jokowi.

Kirana Larasati dan Hanum Rais (Kolase TribunNewsmaker - Instagram/ kiranalarasati /hanumrais)

4. Eva Sundari

Politisi PDIP yang juga aktivis perempuan Eva Kusuma Sundari pindah ke Partai Nasdem pada Mei 2023 lalu.

Bahkan Eva kini masuk jadi caleg DPR RI dari Nasdem.

Eva gagal terpilih jadi Anggota DPR pada Pemilu 2019 lalu melalui PDIP.

Saat itu, Eva bersaing bersama dengan sejumlah politikus PDI-P lainnya seperti Guruh Soekarnoputra, Arteria Dahlan, dan Sri Rahayu.

Namun Eva yang bertarung di Dapil VII Jawa Timur yang juga disebut sebagai 'dapil neraka' itu gagal lolos bersama rekan se-partainya Budiman Sudjatmiko.  

Eva Sundari (YouTube)

5. Rian Ernest

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest memilih bergabung ke Partai Golkar pada awal 2023 lalu.

Di Golkar, Rian Ernest  dikukuhkan sebagai Ketua Biro Pemuda DPD Partai Golkar DKI Jakarta.

"Partai ini  jelas sangat demokratis, tapi tidak bergantung pada sosok tertentu," ujar Rian saat dijumpai di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023) mengungkapkan alasannya bergabung dengan Partai Golkar.

Mantan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest (WARTA KOTA/YULIANTO)

6. Kirana Larasati

Artis Kirana Larasari Hanafiah mengumumkan pengundurkan diri dari PDIP tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke -78 Kemerdekaan RI, Kamis (17/8/2023).

Kabar ini dibagikan Kirana Larasati melalui akun Instagram pribadinya.

Dia mengunggah video yang berisi pernyataan pengunduran diri tersebut.

“Di Hari Kemerdekaan negara Indonesia yang saya cintai ini, saya, Kirana Larasati ingin menyampaikan bahwa saya telah mengundurkan diri dari partai tempat saya bernaung selama ini, PDI Perjuangan,” kata Kirana.

Kini di Pilpres 2024, Kirana mendukung Prabowo Subianto.

Kirana Larasati (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

7.  Kaesang Pangarep

Kaesang Pangarep selama ini dikenal keluarga PDIP.

Ayahnya Presiden Jokowi dan kakaknya Gibran Rakabuming Raka adalah kader PDIP.

Namun secara mengejutkan Kaesang masuk jadi kader PSI sekaligs ditunjuk jadi Ketua Umum PSI pada Senin 25 September 2023 lalu.

Pada saat itu, Kaesang menyampaikan alasannya terjun ke dunia politik.

Dia mengatakan ayahnya yakni Jokowi adalah sosok inspirasi baginya terjun politik.

8. Bobby Nasution

Bobby Nasution dipecat dari PDIP usai mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

PDIP resmi memecat kadernya Bobby, sesuai surat pemecatan yang dikeluarkan oleh DPC PDIP Medan dengan Nomor: 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023.

Surat itu ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Medan, Hasyim, dikutip dari Bangkapos.com.

Dalam surat itu, tertulis Bobby terbukti melakukan tindakan pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan partai karena mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh partai politik lain.

9. Guntur Romli

Guntur Romli mundur dari PSI pada Agustus 2023 lalu.

Dia pindah ke PDIP dan menjadi caleg DPR RI di Pemilu 2024.

Guntur akan jadi caleg PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur (Jatim) III, meliputi Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.

Kedekatan PSI dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto melatarbelakangi keputusan Guntur.

Dia mengatakan, PSI mendukung pencalonan Menteri Pertahanan yang punya rekam jejak pelanggaran HAM masa lalu itu, mengganggu hati nurani dan idealismenya.

Mohamad Guntur Romli. (Instagram/gunromli)

10. Budiman Sudjatmiko

Budiman Sudjatmiko dipecat dari PDIP lantaran mendukung Prabowo sebagai Capres 2024.

Surat pemecatan itu diterima Budiman pada Kamis (24/8/2023) lalu.

"Sudah, sudah (menerima). Iya benar (pemecatan)," kata Budiman saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.

Budiman menjelaskan bahwa surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

Mantan aktivis Pro Demokrasi itu tidak berkomentar panjang terkait surat pemecatan yang diterimanya.

Ia hanya mengatakan bahwa surat itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini