TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berpendapat bahwa capres dan calon wakil presiden (cawapres) yang saat ini masih berada di jabatan pemerintah, sebaiknya cuti atau mengundurkan diri demi kontestasi Pilpres 2024 berjalan fair.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat mengunjungi Ngawi, Jawa Timur pada Kamis (18/1/2024).
"Menurut saya, kalau memang menterinya anggota partai, katakan, ya, ada aturannya, cuti kemudian bisa terlibat, tapi kalau tidak, ya, tidak, maka saya katakan, biasanya klaim menggunakan kesempatan ini akan terjadi," ucap Ganjar, Kamis, dikutip dari TribunSolo.com.
"Itulah kenapa sebaiknya cuti, atau mundur, mundur itu pilihan paling bagus, karena itu akan jadi fair," tambahnya.
Ganjar bahkan memberikan komentar singkat terkait permintaan PDIP Solo kepada Gibran agar mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo.
Permintaan itu muncul setelah sejumlah regulasi, dalam hal ini Perda, tak kunjung dibuatkan turunannya dalam bentuk Perwali.
"Makanya itu kalau konsekuensinya tidak mundur, risikonya diambil,” ucap Ganjar.
Dijelaskan Ganjar, keputusan untuk tidak mundur dari jabatan itu, bukan tidak mungkin capres-cawapres akan menerima risiko yang dihadapi.
"Karena kemarin ketentuan tidak mundur, maka kita akan memasuki situasi yang penuh resiko, rasanya ketentutan tidak harus mundur itu, sedang diambil sebuah risiko. Risiko itu sedang terjadi," kata Ganjar.
"Akhirnya, klaim-klaim terjadi, nanti makna Pemilu Luber Jurdil pasti akan jadi pertanyaan, kualitas demokrasi pasti akan menurun, masih ada waktu, saya sarankan mundur," imbuhnya.
Ketentuan yang dimaksud Ganjar tersebut, yakni tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2023.
Baca juga: TKN Heran Cuti Kampanye Gibran Dipersoalkan PDIP hingga Disuruh Mundur: Namanya Juga Tahun Politik
Pejabat negara yang dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebagai calon Presiden atau calon Wakil Presiden harus mengundurkan diri dari jabatannya, kecuali Presiden, Wakil Presiden, pimpinan dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, pimpinan dan anggota DPR, pimpinan dan anggota DPD, menteri dan pejabat setingkat menteri, gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota, dan wakil walikota.
Sebagaimana diketahui, pada Pilpres 2024 ini, hanya ada dua kontestan yang tak terikat dengan jabatan pemerintah, yakni Ganjar dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan.
Sementara itu, lainnya tercatat masih aktif menjadi pejabat pemerintah.
Seperti cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Lalu, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang aktif menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Kemudian, cawapres Prabowo, yakni Gibran Rakabuming Raka yang hingga kini masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Begitu juga dengan cawapres nomor urut 3, yakni Mahfud MD yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Gibran Diminta Mundur sebagai Wali Kota Imbas Sering Cuti Kampanye
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Solo, Y.F Sukasno mengusulkan agar Gibran mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo.
Alasannya, kesibukan Gibran sebagai cawapres membuat pemerintahan tidak efektif karena kebanyakan mengambil cuti kampanye.
Sukasno menjelaskan, memang dalam PP Nomor 53 Tahun 2023, pejabat daerah memang diperbolehkan untuk cuti.
Akan tetapi, menurutnya, aturan cuti pada PP tersebut masih rancu dan perlu dijabarkan.
Lantaran, ia khawatir jika seandainya Gibran mengajukan cuti kembali dengan jumlah hari yang lebih banyak, maka akan membuat pemerintahan semakin kacau.
Maka dari itu, Sukasno mengusulan agar Gibran mundur dari jabatan Wali Kota Solo.
"Sehingga kok lebih bagus kalau Pak Wali Kota mengundurkan diri, supaya bisa fokus ke kampanye, kemudian roda pemerintahan bisa berjalan," kata Sukasno, Selasa (16/1/2024).
Sebelumnya, Gibran diketahui mengambil cuti kampanye selama tiga hari, sejak Senin (15/1/2024) hingga Rabu (17/1/2024).
Lalu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakoso menggantikan tugas sehari-hari Gibran sebagai Wali Kota Solo selama Gibran cuti kampanye.
“Pemerintahan tetap harus berjalan dengan baik. Saya selaku wakil wali kota akan mengemban tugas sepanjang beliau cuti,” jelasnya saat ditemui di Taman Cerdas Gilingan, Senin (15/1/2024).
Teguh sendiri berpendapat, bahwa memang salah satu fungsi wakil wali kota di antaranya adalah menggantuikan, apabila wali kota berhalangan.
“Kenapa ada wakil dan sebagainya saya kira nggak ada masalah. Kita melaksanakan keseharian,” terang Teguh.
Menurut Teguh, selama ini pemerintahan tetap berjalan tanpa adanya gangguan dengan pencalonan Gibran sebagai cawapres tersebut.
“Kebijakan yang sudah dicanangkan menjadi program kami tinggal pengawasan saja. Tidak ada gangguan apa pun. Rapat dan sebagainya beliau (Gibran) ada tetap memimpin rapat,” jelasnya.
Gibran akan Evaluasi Perwali
Soal komentar Ganjar tersebut, putra sulung Presiden Jokowi itu hanya memberikan respons singkat.
“Ya terima kasih masukannya,” jelasnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (19/1/2024).
Jawaban Gibran tersebut sama dengan jawaban dia sebelumnya, saat dimintai tanggapan mengenai kabar dirinya diminta mundur itu.
“Ya terimakasih untuk masukannya,” jelas Gibran saat ditemui di kantornya, Kamis (18/1/2024), dikutip dari TribunSolo.com.
Suami dari Selvi Ananda itu berjanji akan menyelesaikan Perwali sebagai tindak lanjut dari beberapa Perda yang telah disusun.
“Nanti kita evaluasi. Segera, ya,” kata Gibran.
Turut buka suara, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merasa heran karena cuti kampanye Gibran itu dipermasalahkan oleh PDIP hingga diminta mundur jabatan.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyampaikan, seharusnya tak masalah apabila Gibran mengambil cuti kampanye.
Pasalnya, anggota DPRD yang masih menjabat di Solo pun, diketahui banyak yang mengambil cuti juga untuk kampanye di Pemilu 2024.
Hal tersebut lah yang membuat Nusron heran, apalagi tahun ini adalah tahun politik.
"Masa cuti kampanye nggak boleh. Namanya juga tahun politik. Mengada ada saja. Wong anggota DPRD-nya juga sama pada sering kampanye juga," katanya, di Media Center Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Tak hanya itu, Nusron juga membantah kritikan PDIP yang menyatakan bahwa cuti kampanye Gibran tersebut mengganggu program dari pemerintah Kota Solo.
Nusron menegaskan, program-program yang dilakukan oleh Gibran di Solo itu sudah berjalan dengan baik.
"Mengada ngada. Semua program jalan dan terkontrol dengan baik," tukasnya
Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ganjar Sebut 'Mundur Pilihan Paling Bagus', Gibran : Terima Kasih Masukannya dan Diminta Mundur sebagai Wali Kota Solo oleh Fraksi PDIP, Gibran: Terima Kasih Masukannya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Igman Ibrahim) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)