"Jadi, apa yang mereka perlukan adalah 'pertobatan ekologis', di mana dampak-dampak dari pengalaman mereka dengan Yesus Kristus mewujud dalam hubungan mereka dengan dunia sekitar."
"Mengabdikan diri kita menjadi pelindung karya-karya Tuhan penting dalam kehidupan yang bajik; itu bukanlah hal opsional atau aspek sekunder dari pengalaman kekristenan kita," poin ke-217 Ensiklik Laudato Si'.
Sementara itu, Jubir Timnas AMIN, Tatak Ujiyati, juga telah memberikan penjelasan mengenai tobat ekologis yang disampaikan oleh Cak Imin.
Pihaknya menyebut, pembangunan yang dilakukan terus-menerus dapat merusak lingkungan.
Indonesia memang memiliki kekayaan alam, tetapi sampai saat ini pemanfaatannya tidak bijak.
Akibatnya, banyak masalah yang muncul seperti konflik agraria, kerusakan lingkungan, kemiskinan masyarakat, masyarakat adat, serta desa-desa juga tidak mandiri.
Tatak menilai, pembangunan yang terus-menerus dilakukan nyatanya telah merusak lingkungan.
"Yang dimaksud dengan pertobatan ekologi itu adalah kita perlu memanfaatkan itu dengan lebih bijaksana sehingga mengurangi masalah-masalah lingkungan masalah konflik agraria masalah sosial dan kemiskinan," ujarnya dalam talkshow Tribun Network yang disaksikan via daring, Minggu (21/1/2024).
Pembangunan Berkelanjutan
Setelah mengatakan soal tobat ekologis, Cak Imin menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang adil bagi seluruh masyarakat tanpa ada ketimpangan bagi kelompok rentan.
"Inti dari pembangunan berkelanjutan tak ada satu pun yang ditinggalkan, dari petani, peternak dan nelayan, masyarakat adat dan seluruh masyarakat rentan lainnya," ujarnya.
Cak Imin bersama Anies Baswedan juga berkomitmen untuk meningkatkan anggaran untuk sejumlah kepentingan.
Di antaranya, anggaran untuk mengatasai krisis iklim hingga meningkatkan anggaran dana desa.
Tak segan-segan, jika terpilih, dia akan menyiapkan anggaran yang besar untuk tiap desa, yakni Rp5 miliar.
"Kita akan menyiapkan anggaran untuk mengatasi krisis iklim, termasuk riset sekaligus implementasi energi terbarukan."
"Kita sahkan RUU Masyarakat Adat secepat-cepatnya, dana untuk desa kita naikan Rp5 miliar per tahun agar warga desa bisa merasakan pembangunan," ujarnya.
Tak sampai di situ, Cak Imin juga berikomitmen untuk kembali melanjutkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk masyarakat miskin dan kelompok rentan lainnya.
"Kita juga akan melanjutkan subsidi BBM untuk masyarakat miskin, petani dan kelompok rentan lainnya," ujar Cak Imin.
(Tribunnews.com/Deni/Rina Ayu Panca Rini/Milani Resti)