TRIBUNNEWS.COM - Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD mengisi hari ke-57 kampanye Pilpres 2024 dengan menghadiri acara 'Tabrak Prof' di kafe Kopi Borjuis di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud pun mempersilahkan para pendukungnya yang hadir untuk memberikan pertanyaan kepadanya.
Pemilik Kopi Borjuis, Bima kemudian bertanya kepada Mahfud tentang apa upaya paslon nomor urut tiga Ganjar-Mahfud dalam meyakinkan rakyat bahwa mereka hanya tunduk pada rakyat dan konstitusi.
Serta saat terpilih nanti menjadi presiden dan wakil presiden, Ganjar-Mahfud tidak menjadi boneka partai pengusung mereka.
Diketahui partai pengusung Ganjar-Mahfud di antaranya ada PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.
"Apa yang bisa membuat saya yakin bahwa 03 hanya tunduk terhadap rakyat, pentingan rakyat dan konstitusi."
"Dan tidak menjadi boneka partai pengusungnya?" tanya Bima pada Mahfud dalam acara 'Tabrak Prof' yang ditayangkan secara virtual di kanal YouTube pribadi Mahfud MD, Selasa (23/1/2024).
Menanggapi pertanyaan Bima, Mahfud menegaskan bahwa jawabannya ada pada track recordnya selama ia menjabat di pemerintahan.
Mahfud menegaskan dirinya tidak pernah menjadi petugas bagi siapapun termasuk partai.
Karena selama ini Mahfud hanya menjadi petugas bagi konstitusi.
"Jawaban atas itu semua dari track record saya. Saya tidak pernah menjadi petugas siapapun kecuali sesuai dengan konstitusi," kata Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD Disarankan Ganjar Mundur Sebagai Menteri Jokowi, Fahri Hamzah: Dia Masih Menikmati
Lebih lanjut, Mahfud mengungkapkan ia telah bekerja di pemerintahan selama 24 tahun.
Dalam waktu 24 tahun itu, Mahfud pun sudah pernah menjabat di beragam institusi pemerintah.
Di antaranya menjadi anggota DPR RI, Ketua Mahkamah Konstitusi, hingga kini menjabat sebagai Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi.
Baca juga: Soroti Sikap Gibran Saat Debat dengan Mahfud, Jarwo Center Geber Nobar Budi Pekerti di 9 Provinsi
"Dan saya 24 tahun bekerja di jabatan pemerintahan, berputar-putar dari satu institusi ke institusi lain," terang Mahfud.
Selama menjabat di pemerintahan pun Mahfud mengaku tak pernah melanggar prinsipnya untuk terus melaksanakan konstitusi.
Bahkan Mahfud mendeklarasikan dirinya sebagai alat dari konstitusi.
"Enggak pernah melanggar prinsip, saya melaksanakan konstitusi. Jadi saya menjadi alat konstitusi," pungkas Mahfud.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud akan Ubah Food Estate Jadi Ekosistem Pangan Terpadu
Pascadebat Cawapres, Mahfud MD Dinilai Sosok Matang Secara Emosional
Penampilan Cawapres nomor urut 03 Mahfud MD dalam debat keempat Pilpres 2024 mendapat sentimen positif dari masyarakat.
Hal tersebut dikarenakan Mahfud MD mampu merespons baik berbagai pertanyaan yang dilontarkan cawapres lain.
Hal tersebut menunjukkan bila Mahfud MD sebagai sosok yang memiliki integritas dan matang secara emosional.
“Prof Mahfud tetap tenang ketika menghadapi atau merespons pertanyaan cawapres lain, meskipun itu terkesan jebakan karena jelas di luar kontek dan disampaikan kurang sopan atau cengengesan,” kata Koordinator Nasional Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Bambang J Pramono di Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud: Gibran Sangat Minim Substansi, Tapi Overconfidence
Bambang menilai sosok Mahfud selaras dengan ajaran tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sung Tuladha, bahwa calon pemimpin adalah sosok yang mampu tampil di depan sebagai teladan.
Lebih lanjut, Bambang mengimbau masyarakat untuk tidak salah pilih pemimpin.
Karena, memilih pemimpin harus yang memiliki karakter dan integritas, bukan sosok yang bertindak kurang sopan terhadap figur yang lebih senior, terlebih cengengesan.
“Kita tidak bisa membayangkan bagaimana sebuah bangsa yang besar, akan dipimpin figur yang terkesan main-main seperti itu,” kata dia.
Baca juga: VIDEO EKSKLUSIF Siapa yang Diuntungkan Usai Debat, Cak Imin, Gibran, Mahfud atau Tom Lembong?
Terkait jawaban atas pertanyaan sekitar green inflation, Bambang mengingatkan pengetahuan manusia ada batasnya, hal ini juga berlaku bagi Mahfud MD.
Sebab, jawaban Mahfud bisa jadi kurang memuaskan sang penanya.
Bambang menyayangkan respons cawapres lawan yang lagi-lagi cengengesan, tak tepat dipertontonkan kepada orang sekapasitas Mahfud MD.
Bagi dia, Mahfud mampu dengan cepat mempelajari isu atau tema apapun, seperti soal unsur baterai kendaraan listrik dengan istilah teknis adalah LFP, bahkan pada isu yang lebih berat.
Baca juga: Soroti Sikap Gibran Saat Debat dengan Mahfud, Jarwo Center Geber Nobar Budi Pekerti di 9 Provinsi
“Publik maklum, pengetahuan cawapres lawan juga terbatas,” ucap Bambang.
Pada intinya, bagi Bambang, debat capres-cawapres adalah forum untuk menyampaikan gagasan, lebih tepatnya gagasan yang cemerlang.
Sehingga, apabila ada capres atau cawapres memanfaatkan podium debat untuk mengajukan pertanyaan yang cenderung menjebak dan sekenanya, biarlah publik yang akan menilainya.
Pada isu perubahan iklim dan krisis pangan misalnya, pemahaman dan respons Mahfud MD sangat firm, bahwa dampak perubahan iklim telah mengancam ketahanan pangan kita.
Baca juga: 5 dari 8 Hasil Survei Pilpres Terbaru Tempatkan Anies-Muhaimin Urutan Kedua, Ganjar-Mahfud Disalip
Bahkan, Prof Mahfud sampai pada pemahaman, perubahan iklim telah menurunkan ketahanan pangan, melalui peningkatan suhu, pola curah hujan, dan cuaca ekstrem.
“Merujuk pengalaman Mas Ganjar saat menjabat Gubernur Jateng, Mas Ganjar mendorong warga untuk mengonsumsi produksi pangan lokal, seperti singkong, ubi jalar, jagung, talas, termasuk sorgum, agar warga Jateng tidak selalu tergantung pada beras,” jelas Bambang.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)