Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selalu penyelenggara menegaskan pihaknya sudah menyusun debat secara optimal.
Baca juga: KPU Bakal Rapatkan Soal Usulan Debat Capres Terakhir Digelar Tanpa Penonton
“Apa yang sudah kami susun, kami rasa sudah optimal. Untuk format, alur, segmen, termasuk waktu, tidak mengalami perubahan,” kata anggota KPU RI August Mellaz di kantornya, Rabu (10/1/2024).
“Kalau ada pihak-pihak lain yang berkeberatan atau mengusulkan format lain, silakan dilakukan, tapi KPU posisinya di situ,” sambungnya.
Ia juga menambahkan, format debat merupakan bagian yang sudah KPU susun bersama-sama tim pasangan calon. Format yang sudah berjalan ini disebut Mellaz mengakomodasi masukan dari banyak pihak dalam rapat.
Baca juga: Timnas AMIN Tak Masalah Jika KPU Gelar Debat Pilpres Terakhir Tanpa Penonton
Bawaslu Nilai Penonton Debat Bising dan Cenderung Mengganggu
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menilai penonton debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) lalu terlalu bising.
Hal itu menjadi catatan dari Bawaslu untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selaku lembaga penyelenggara.
Bahkan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja juga mempertanyakan apakah kehadiran tim pendukung di sekitar arena debat diperlukan atau tidak.
Mengingat debat itu sendiri sudah ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi.
“Catatannya noise saja. Suporter-nya terlalu noise, bahkan cenderung mengganggu,” kata Bagja di kantornya, Rabu (24/1/2024).
Baca juga: Catatan Bawaslu untuk KPU soal Debat: Penonton Debat Bising dan Cenderung Mengganggu
“Kan sudah diliput TV, kehadiran suporter apakah perlu jadinya kan?” tambah dia.
Pria kelahiran Medan ini mengakui debat cawapres kedua memang memanas. Namun, ia menegaskan pendukung seharusnya tidak banyak berkomentar sehingga bisa mengganggu jalannya debat.
“Kemarin moderatornya sudah mengingatkan dan teman-teman KPU juga sudah mengingatkan kepada supporter yang kemudian dia tidak boleh berkomentar. Sudah berapa kali kami melihat supporter itu berkomentar pada saat capres dan cawapres berdebat,” tutur Bagja.
“Oleh sebab itu, itu kan mengganggu. Yang kita pengin kan perdebatannya, bukan sahut menyahut supporter,” pungkasnya.
Baca juga: Gibran: Dua Kali Debat Saya Mengulangi Hilirisasi, Ada yang Ketawa dari Sebelah Menyepelekan