Dilansir dari kompas.com, Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengingatkan agar Jokowi dan Iriana netral dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Viral Video Zulhas soal Tahiyat Dua Jari, Begini Klarifikasi PAN
"Kalau tadi dikatakan angka 2 itu bukan berasal dari Pak Jokowi tapi Ibu Iriana, ya saya enggak melihat itu. Tapi kalau itu betul, Ibu Iriana adalah ibu negara. Jadi Ibu Iriana seharusnya juga terikat pada asas netralitas itu," kata Todung di Media Center TPN, Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Todung menuturkan, Jokowi pada awalnya sudah berjanji bahwa bakal bersikap netral pada Pilpres 2024.
Menurut dia, sikap itu terlihat ketika Jokowi mengundang ketiga calon presiden untuk makan siang bersama di istana pada Oktober 2023 lalu.
"Itu gestur yang bagus, gestur yang sangat positif untuk menunjukkan bahwa presiden tidak memihak salah satu paslon," kata Todung.
Akan tetapi, Todung menilai sikap netral Jokowi itu perlahan-lahan menghilang, salah satunya dengan acungan dua jari dari mobil kepresidenan itu.
"Tapi kok belakangan ini, Presiden menegasikan sendiri sikap netralitasnya yang diumumkan kepada publik. Nah ini yang menimbulkan pertanyaan bukan saja kepada kami di TPN tapi pertanyaan publik itu sendiri," kata dia.
Todung mengatakan, publik ingin pemilu yang jujur dan adil serta imparsial sehingga pejabat negara semestinya tidak memihak.
"Jadi menurut saya kita semua harus menahan diri," ujar Todung.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari menyatakan aksi Iriana Jokowi berpose dua jari tidak bermasalah.
Alasannya, kata Hasyim, kapasitas Iriana sebagai ibu negara bukanlah suatu jabatan.
"Tidak ada, ibu negara kan bukan jabatan," kata Hasyim saat di Kawasan Jakarta Pusat. (tribunnews.com/ Taufik Ismail/ Mario/ Rizki/ kompas.com/ Ardito Ramadhan)