"Kalau internet gratis bagus untuk ketimpangan digital dan sebagainya. Saya sependapat. Mungkin, ada yang lapor ke Bapak kurang lengkap, saya kira itu, mungkin. Tapi saya tidak bermaksud untuk internet gratis itu tidak penting. Tidak. Kalau dibandingkan dengan makan gratis. Makan gratis bagi saya stratejik mengatasi banyak masalah," kata Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar mengatakan jejak digital tidak akan pernah hilang.
Dengan demikian, kata dia, pernyataan Prabowo yang mencoba mengklarifikasi tersebut sudah lewat karena pernyataan Prabowo sebelumnya sangat clear.
"Maka kalau kita berbicara orang yang pilih internet gratis, otaknya, maaf lambat, saya kira statement itu sangat sadis," kata Ganjar.
Ganjar lantas mengatakan apa yang harus dilakukan adalah memberikan perhatian kepada kurang lebih 12 ribu desa yang masih blankspot (tidak mendapat akses internet).
Padahal di sisi lain, pemerintah ingin mendigitalisasi banyak hal termasuk pendidikan dan kesehatan.
"Dan dua kementerian ini yang kita siapkan hari ini untuk menjadi contoh. Kenapa? Karena relatif datanya lengkap. Kalau kemudian kita ingin membikin negara ini maju jauh lebih cepat," kata Ganjar.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo memimta maaf kepada Ganjar.
Ia menegaskan kembali dalam konteks pernyataannya soal internet gratis dan membandingkannya dengan urgensi dari makan gratis.
Prabowo mencoba meluruskan bahwa maksudnya adalah untuk memprioritaskan makan gratis.
"Bukan berarti internet gratis tidak penting. Sama sekali tidak. Saya apabila jadi presiden, saya akan bawa internet gratis ke seluruh desa di seluruh Indonesia. Tapi maka gratis untuk anak-anak Indonesia dan ibu-ibu hamil, itu stratejik, itu utama bagi saya," kata dia.