“Yang kami lakukan jajak pendapat ketika debat berlangsung, ini memang kurang lebih penilaiannya itu sama ya rata-rata di angka tujuh.”
Tetapi, lanjut Mega, perlu juga melihat highlight dari penilaian terhadap penampilan kandidat yang cukup fluktuatif.
“Misalkan Pak Anies Baswedan itu di debat pertama rata-rata 7,2, debat ketiga 7,5 , dan di debat terakhir 7,6.”
“Pak Prabowo Subianto ini ada kenaikan, 6,6, 7,0, menjadi 7,1. Sedangkan Pak Ganjar dari 7,0, kemudian jadi 7,5 di debat ketiga, dan debat terakhir kemarin itu 7,3,” tambahnya.
Analisis di Media Sosial
Sementara itu, hasil analisis Drone Emprit menunjukkan bahwa capres nomor urut 1 Anies Baswedan mendapatkan sentimen positif terbesar di percakapan media sosial terkait debat kelima Pilpres 2024.
Penjelasan itu disampaikan oleh pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, dalam dialog pada program Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Senin (5/2/2024).
“Anies kemarin kan bagus tuh hasil jajak pendapat Kompas, kemudian Ganjar, dan terakhir Prabowo, ini juga persis juga sama dengan Drone Emprit yang tadi malam saya tangkap,” tuturnya.
“Sentimen positif itu yang paling bagus di Anies, kemudian di Ganjar, kemudian terakhir Prabowo,” tegas Ismail.
Menurutnya, berdasarkan pantauan di media sosial X (dahulu Twitter-red) sejak debat ketiga Pilpres, penilaian tentang sentimen negatif dan positif itu idak jauh berbeda.
“Kalau kita bandingkan dengan debat ketiga capres,tidak jauh berbeda. Itu yang kita monitor di Twitter (X-red)”
“Kenapa kok nggak jauh berbeda? Pertama dari sisi siapa yang menguasai di platform ini. Platform di Twitter itu lebih banyak dikuasai oleh 01 dan 03,” tambahnya.
Kemudian, lanjut Ismalil, debat ini komposisi capresnya sama, dan performance Prabowo Subianto dalam menjawab pertanyaan dan menahan emosi dinilai kurang bagus.
“Sehingga sering menjadi dalam percakapan itu di netizen, di Twitter, terutama banyak sekali yang netral itu melihat secara negatif, emosinya negatif, tidak mampu menjawab dengan tepat dan seterusnya.”