Ahok menuturkan, pada satu waktu dirinya menemui Megawati dan meminta izin untuk ikut kampanye memenangkan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sebab, dengan jabatannya di PT Pertamina ia tidak diperbolehkan ikut kampanye.
"Kita fight Bu, walaupun secara teori kita tidak berkuasa ya. Lalu Ibu (Megawati) bilang gini 'jangan, Pak Ahok ditugaskan jaga Pertamina'," katanya.
Ahok lantas mencermati upayanya menjaga keuangan perusahaan minyak negara.
Setelah memastikan sistem pengawasan perusahaan itu aman ia baru mengundurkan diri.
Ahok mengeklaim, selama empat tahun menjabat Komisaris Utama PT Pertamina pihaknya berhasil melakukan optimalisasi anggaran.
Di antaranya dilakukan dengan penghematan, menghindari kerugian, dan meningkatkan pendapatan.
"Termasuk menghindari kerugian, itu sudah Rp 4,5 miliar dolar (Amerika Serikat), dan Pertamina dalam sejarahnya ketika harga minyak begitu mahal, tidak pernah mengalami keuntungan terbesar dalam sejarah pertamina tahun 2022 itu Rp 3,6 atau Rp 3,7 miliar dolar," jelas Ahok.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Bambang Ismoyo/Yohanes Liestyo Poerwoto/Malvyandie Haryadi)