TRIBUNNEWS.COM - Hiruk pikuk terkait Pemilu 2024 tidak hanya seputar pemilihan capres-cawapres semata.
Namun, pertarungan antar caleg yang maju dalam Pileg 2024 patut menjadi sorotan, khususnya persaingan di 'dapil neraka'.
Adapun istilah 'dapil neraka' disematkan pada wilayah yang berpotensi jadi ajang pertarungan sengit para caleg dengan popularitas tinggi.
Dalam konteks ini, dapil yang bisa dijuluki 'dapil neraka' adalah DKI Jakarta II meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri.
Berdasarkan data KPU terkait jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di dapil ini, ada 4.346.876 pemilih dengan rincian DPT Jakarta Selatan 1.766.049, Jakarta Pusat 830.352, dan luar negeri mencapai 1.750.474.
Tak hanya terkait banyaknya pemilih, para caleg yang bertarung pun memiliki latar belakang dan popularitas tidak main-main yaitu dari artis, menteri, hingga akademisi.
Terkhusus caleg artis, mereka kerap dipandang sebelah mata oleh beberapa pihak karena hanya mengandalkan popularitas yang dimiliki.
Contohnya, hal ini pernah disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago kepada Tribunnews.com pada awal tahun 2023 lalu.
Baca juga: PPP Diambang Tak Lolos ke Senayan Versi Quick Count 5 Lembaga, tapi Real Count KPU Tembus 4 Persen
Saat itu, Pangi menilai para caleg artis tidak memiliki kontribusi ke masyarakat dan hanya menjadi pendulang suara semata atau vote getter lewat popularitas yang dimiliki.
"Artis sebetulnya bagian dari mesin pengumpul suara atau vote getter. Jadi rata-rata partai cari aman, mereka yang selama ini tidak terlibat dalam proses kaderisasi yang matang, tiba-tiba masuk bursa caleg dan jadi (berhasil menjadi anggota legislatif -red).
"Padahal kalau kita tanya, apa kontribusinya? Nggak ada kecuali partai memanfaatkannnya sebagai mesin pengumpul suara," ujarnya ketika dihubungi Tribunnews.com pada 2 Januari 2023 lalu.
Berkaca dari pernyataan Pangi ini, bagaimana raihan suara caleg artis di dapil neraka Jakarta II setelah pencoblosan digelar?
Ini datanya berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count KPU pada Kamis (15/2/2024) per pukul 14.30 WIB.
Caleg DPR Dapil Jakarta II
PKB
Ida Fauziyah: 1.994
Ardy Susanto: 1.796
Abdul Rauf: 1.146
Nur Alamin: 1.126
Rafif Muhammad Rizqullah: 1.178
Rizki Feronika: 470
Andik Kuswanto: 1.558
Gerindra
Himmatul Aliyah: 5.478
Iwan Sumule: 3.049
Harabdu atau Bedu: 1.377 (pelawak)
Devi Taurisa: 1.286
Emil Malik Ibrahim: 3.561
Ririn Wulandari: 1.957
Agus Anwar Moka: 42.818
PDIP
Eriko Sotarduga: 2.204
Once Mekel: 1.919 (penyanyi)
Regina Vianney Ayudya: 687
Prasetyo Edi Marsudi: 1.798
Ronny Talapessy: 1.202
Nurul Agusina: 2.511
Masinton Pasaribu: 2.429
Golkar
Christina Aryani: 1.862
Aliwongso Halomoan Sinaga: 1.040
Abraham Sridjaja: 2.938
Muhammad Ainul Yakin: 1.943
Haryara Tambunan: 2.282
Erlina Kumala Esti: 691
Chong Sung Kim: 2.351
NasDem
Ahmad Effendy Choirie: 1.320
Okky Asokawati Padmodimuljo: 1.392 (artis)
Biem Triani Benjamin: 1.285 (artis, putra almarhum Benyamin Sueb)
Mustofa Assegaf: 1.193
Lusyani Suwandi: 2.225
Risti Yui Lestari: 632
Tengku Adnan: 1.087
Partai Buruh
Muhammad Ridha: 2.406
Djufnie Ashary: 2.399
Reni Yulistina: 2.365
Eliseus Warre: 1.840
Anwar Ma'arif: 2.440
Ike Rismawati: 1.313
Fikri Ramadhan: 1.644
Partai Gelora
Triwisaksana: 880
Muhammad Agus Setiawan: 777
Rita Indahyati: 46
Yusri Addin Yusuf: 95
Salasiah: 17
Maryam Qonita: 99
PKS
Hidaya Nur Wahid: 7.293
Kurniasih Mufidayati: 1.559
Farouk Abdullah Alwyni: 1.492
Muhammad Iqbal: 1.242
Ofiyati Sobriyah: 223
Engkur: 1.161
Rusdi: 1.011
PKN
Mirwan Amir: 1.510
Brata Tridharma: 558
Nuraini Arif: 216
Ibrahim: 662
Hendro Wahyu Nugroho: 249
Alexandra Fabiola Glasmacher: 1.259
Meliana Lesmana: 523
Hanura
Icuk Sugiarto: 185
Tumiur Suriaty Simatupang: 1.746
Abdul Azis: 1.948
Dirzy Zaidan: 1.018
Hanna M. Simanjuntak: 3.458
Nursalim: 538
Sophia: 1.120
Partai Garuda
Teddy Gusnaidi: 25
Putri Aisyah: 515
Tia Tahiah: 1.271
Dicky Aprianto Saputra: 105
Muhamad Rahantan: 525
Murniati Laia: 597
Khomeini Khadafy: 590
PAN
Adhyaksa Dault: 1.592
Uya Kuya: 3.916 (pelawak)
Dian Islamiati Fatwa: 1.853
Lula Kamal: 3.273 (bintang iklan)
Syafrudin Budiman: 2.471
Eko Indra Jaya: 788
Habib Agil bin Salim Alatas: 1.723
PBB
Aris Muhammad: 506
Merdian Ramadir: 466
Farlaini: 1.210
Muklis M. Lamarobak: 421
Dusri Mulyadi: 14
Ika Sa'diah: 33
Harsuyana Dahlina Lubis: 57
Demokrat
Melani Leimena Suharli: 2.067
Syahrial Nasution: 894
Hendra Hartanto: 774
Tatyana Sentari Sutara: 2.221
Fajar Sidik: 1.008
James Tangkudung: 111
Eko Sapta Putra: 543
PSI
Ade Armando: 1.728
Muhammad Alky Mun: 164
Imelda Berwanty Purba: 601
Marsha Damita Siagian: 932
Syarifudin Noor: 623
Martua Panjaitan: 1.504
Aditya Sunaryo: 126
Perindo
Liliana T. Tanoesoedibjo: 1.851
Prabu Revolusi: 1.363
Muhammad Tohong Hasibuan: 529
Renny Sartika: 1.550
Amiruddin Siregar: 959
Pricilia Carla Saputri Yules: 519 (model)
Irwan Santo Widjaja: 31
PPP
Sintawati: 1.873
Ega Putrawan Yudhoningrat: 539
Apriyansyah: 1.377
Mega Kharismawati: 443
Muhamad Zainul Arifin: 1.389
Etika Nailur Rahma: 66
Tantan Taufik Lubis: 914
Partai Ummat
Nurdiati Akma: 1.508
Mustofa: 1.426
Yunasdi: 901
Zaima Mufaniri: 561
Fetty Fajriati: 952
Adib Satrio Negoro: 919
Saidina Ali: 1.424
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pemilu 2024