News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Timnas AMIN dan TPN Curiga Ada Kecurangan di Pilpres, Buka Peluang Kerja Sama Bongkar Pelanggaran

Penulis: Rifqah
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Ramli Rahim dan Arsjad Rasjid - Timnas AMIN dan TPN Ganjar-Mahfud kompak tuding ada kecurangan di Pilpres 2024, buka peluang karja sama usut dugaan pelanggaran.

“Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Walaupun banyak keadaan yang tidak menguntungkan kita."

"Suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apapun atau siapapun yang mencoba untuk melakukannya,” ungkap Arsjad.

Arsjad menekankan, bagi Ganjar-Mahfud, Pilpres bukanlah masalah menang atau kalah.

Melainkan, untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil.

“Kami meminta para pendukung untuk tetap tenang dan menghormati proses penghitungan resmi yang sedang berlangsung."

"Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang matang. Mari kita terus kawal dan tunggu hasil real count yang dilakukan KPU,” papar Arsjad.

Timnas AMN dan TPN Buka Peluang Kerja Sama 

Ketua Tim Hukum Timnas AMIN, Ari Yusuf Amir mengatakan, membuka peluang untuk bekerja sama dengan TPN Ganjar-Mahfud guna mengusut dugaan kecurangan Pilpres 2024.

"Kami membuka diri. Kita punya kepentingan yang sama untuk tegakkan hukum dan demokrasi, kita buka diri untuk itu," kata Ari, di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024).

Bahkan, Ari juga mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Tim Hukum TPN hingga melakukan pertemuan.

"Kita sudah komunikasi sama mereka, beberapa kali bertemu, nanti kita tindak lanjuti," ucap dia.

Meskipun, Tim Hukum AMIN memiliki kedudukan hukum (legal standing) sendiri, jika ingin menggugat hasil Pemilu ke MK nantinya.

Namun, peluang kerja sama itu, menurut Ari bagus karena mempunyai kepentingan yang sama untuk nasib hukum dan demokrasi di Indonesia.

"Tentunya kita kan berdiri sendiri masing-masing, punya legal standing masing-masing, tapi kerja sama ini bagus," ujar Ari.

"Artinya kita punya kepentingan yang sama untuk kepentingan hukum dan demokrasi, kita akan bersinergi," tandasnya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Chaerul Umam/Acos)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini