Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak angkat bicara terkait situasi keamanan di Papua pada masa pemilu 2024.
Diketahui terdapat sejumlah TPS di wilayah Papua yang mengadakan pemilu susulan karena ada gangguan keamanan.
Ia mengatakan masih menunggu permintaan bantuan dari Bawaslu.
"Tentang pemilu yang di Papua itu saya kira tinggal nanti Bawaslu akan membuat permintaan tolong ke kita. Karena sebenarnya di kegiatan ini, kami hanya sifatnya membantu. Kalau ada kesulitan pengiriman (logistik pemilu), (bila) kita memungkinkan (maka) kita membantu, kalau ada ini (gangguan) mengamankan," kata dia di Graha BNPB Jakarta pada Senin (19/2/2024).
"Terus kalau ada kejadian seperti itu kita yakinkan nanti aman, baru kita selenggarakan. Saya kira itu sudah koordinasi yang di bawah," sambung dia.
Pemilu Susulan di Paniai dan Puncak Jaya
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI ihwal keamanan masih menjadi masalah pihaknya dalam melakukan pengawasan di beberapa wilayah di Papua.
Sebagaimana diketahui bakal dilakukan pemilu susulan di tempat pemungutan suara (TPS) yang beberapa di antaranya berlokasi di Paniai dan Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
”Ini disebut daya paksa dalam hukum. Kita inginnya 14 Februari, tapi karena terjadi seperti ini tidak bisa dihindari,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (15/2/2024).
Ia menngatakan kawasan Paniai dan Puncak Jaya merupakan daerah rawan.
Berdasarkan informasi yang ia terima bahkan telah terjadi kontak senjata di kawasan Paniai.
Sehingga ia perlu menjamin keselamatan para penyelenggara pemilu.
“Ini masalah keamanan, kalau kami menerima laporan sudah tembak-menembak di Paniai. Jadi kami juga perlu menjamin keselamatan teman-teman penyelenggara,” ujarnya.