"Di mana aparat, ASN, bahkan pejabat-pejabat tinggi negara hingga diduga presiden juga ada keberpihakan dan melakukan kampanye terselubung selama musim kampanye," ujar Chico.
Lebih lanjut, Chico berpendapat anggaran negara maupun instrumen-instrumen lain digunakan untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
"Termasuk dengan politisasi bansos tentunya dan juga gerakan money politik yang betul-betul digencarkan selama musim kampanye, utamanya tentu di Jawa Tengah," tuturnya.
Chico menilai kemenangan Prabowo-Gibran di Jateng tak terlepas dari manuver yang dilakukan Presiden Jokowi.
"Kita tahu sendiri memang bahkan Presiden Jokowi berkali-kali melakukan kunjungan kerja yang bertubi-tubi di wilayah tersebut," paparnya.
Sebelumnya, keunggulan Prabowo-Gibran di Jateng disampaikan Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, dalam rapat rekapitulasi nasional di KPU, Jakarta, Senin (11/3/2024).
Handi mengatakan, dalam proses rekapitulasi berjenjang di provinsi, saksi dari Anies dan Ganjar sempat menyatakan keberatan.
Para saksi tersebut tidak mau menandatangani formulir D.Hasil Pilpres 2024.
"(Ada) keberatan dari saksi paslon 01 dan 03 tidak mau tandatangan formulir d hasil PPWP," ujarnya.
Sebagai informasi, jumlah pengguna hak pilih di Jateng sebanyak 23.475.811 pemilih sesuai dengan jumlah surat suara sah dan tidak sah.
Dengan rincian, jumlah surat suara sah ada 22.790.162 dan surat suara tidak sah sebanyak 685.649.
(Tribunnews.com/Deni/Rizki Sandi Saputra/Fersianus Waku)