"Proses demokrasi berjalan dengan suka dan duka, kita ingin akhiri masalah Pemilu selesai. Sementara dinamika dan tantangan dunia udah jelas tidak bisa kita lepaskan."
"Jadi kita simpulkan spirit semangat jiwa besar elite itu adalah modal utama kita miliki," ucapnya.
Sementara itu, Cak Imin menyatakan dukungan PKB kepada pemerintahan Prabowo-Gibran telah disampaikan saat bertemu Prabowo pada Rabu (24/4/2024) lalu.
Karena pada saat itu, Cak Imin menyatakan bahwa PKB siap bekerja sama dengan Prabowo dan Partai Gerindra.
“Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetho (jelas mendukung Prabowo-Gibran)," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis malam.
Pengamat Sebut NasDem dan PKB Bakal Dapat 2 Jatah Kursi Menteri
Sebelumnya, Pengamat Politik menilai NasDem dan PKB paling berpotensi untuk bergabung ke koalisi partai politik (parpol) Prabowo-Gibran.
"Potensi masuk pemerintah untuk PKB dan Nasdem Saya kira itu sangat besar," kata Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad, Senin (29/4/2024).
Kemudian, ketika disinggung mengenai jatah kursi menteri untuk NasDem dan PKB, Nyarwi mengatakan, keduanya bakal memperoleh 2 jatah kursi menteri.
Pasalnya, keduanya bukan merupakan parpol pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Untuk jatah menteri, keduanya masing-masing 2, tidak lebih. Karena keduanya bukan parpol pengusung Prabowo-Gibran," kata Nyarwi.
Apabila nantinya PKB dan NasDem mendapatkan jatah kruso menteri lebih dari dua, menurut Nyarwi, akan menimbulkan kecemburuan.
"Sejauh mana itu akan disepakati oleh Prabowo-Gibran maupun partai awal pengusung keduanya. Saya kita itu sangat menentukan (Suara partai politik pengusung awal Prabowo-Gibran)," tandasnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Fersianus Waku/Rahmat Fajar)