Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu duet dua mantan Gubernru DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dimajukan dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 tengah menjadi perbincangan publik.
Pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai duet Anies-Ahok sebagai isu spekulatif semata.
Ia menjelaskan, jika benar duet Anies-Ahok terjadi, maka pencalonan keduanya akan terjegal aturan main. Hal ini terkait keduanya yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta.
"Tidak bisa mantan gubernur menjadi calon wakil gubernur itu tidak bisa dalam undang-undang Pilkada," ucap Ujang, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Kamis (9/5/2024).
Selain terbentur aturan main, Ujang juga menilai, hubungan politik Anies dan Ahok seperti minyak dan air yang tak pernah bisa menyatu.
"Jadi untuk mengakhiri spekulasi ini, di suasana ini yang saya katakan seperti minyak dan air, tidak akan bertemu, juga undang-undang itu (mengatur) tidak boleh (mantan gubernur menjadi calon wakil gubernur)," katanya.
Baca juga: Khofifah Ngaku Masih jadi Kader PKB, Ketua DPP: Beliau Berjuang untuk Kepentingan Diri Sendiri
Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang penetapan Peraturan Pemerintah (PP) Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota menjadi undang-undang.
Dalam Pasal 7 huruf o undang-undang tersebut diatur, bahwa calon gubernur dan wakil gubernur harus belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Gubernur, atau Bupati/Walikota untuk calon Bupati/Calon Wakil Walikota pada daerah yang sama.
PDIP Buka Pintu Duet Anies-Ahok
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto sudah menanggapi wacana duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta.
Hasto mengatakan PDIP merupakan partai yang menganut sistem demokrasi, menampung semua usulan yang datang dari bawah.
"Jadi, kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah," kata Hasto di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024) malam.
Baca juga: Nama untuk Pilkada DKI 2024 Sudah Ditangan Prabowo, Ini 4 Kandidat Usulan Gerindra
Menurutnya, seluruh nama-nama yang muncul akan dilakukan penjaringan dalam setiap tingkatan.
"Kalau (calon) gubernur diusulkan dari DPC dan DPD, dan nama-nama tersebut baru proses penjaringan di tingkat provinsi untuk calon gubernur dan wakil gubernur," ujar Hasto.
Hasto menjelaskan saat ini pihaknya sedang mencermati setiap nama-nama kandidat yang muncul.
"Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah daerah yang mohon maaf belum kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," ucapnya.
Anies Masih Wait and See
Mantan calon presiden (capres) 2024 sekaligus eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan belum memutuskan apakah akan maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta dalam Pilkada Serentak 2024.
Diakui Anies, diperlukan waktu untuk memutuskan maju di sebuah kontestasi elektoral, pasca-kekalahan di pilpres 2024.
Menurutnya, proses pilkada tersebut bukan tentang pendaftarannya melalui partai apa.
Namun, Anies mempertanyakan apakah proses penyelenggaraan pilkada nanti berjalan jujur atau tidak.
"Proses pilkada ini kan tidak sederhana ya. Bukan soal pendaftarannya yng harus dipikirkan, kan kira-kira pilkada besok jujur adil bebas enggak ya?" kata Anies di kediamannya, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).
Lebih lanjut, Anies merespons PDIP yang membuka kesempatan baginya maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta 2024.
Anies mengapresiasi sikap PDIP itu meski kerap berseberangan dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2017 maupun Pilpres 2024.
“Saya sangat apresiasi dan buat kami keterbukaan lintas kelompok, lintas partai itu menandakan kita sama-sama peduli tentang masa depan Jakarta,” ujar Anies.
Baca juga: Ahok Sudah Bisa Maju Pilkada Jakarta Meski Berstatus Mantan Narapidana, Ini Penjelasan KPU
Anies mengakui, dirinya tak hanya menjalin komunikasi dengan PDIP soal Pilgub Jakarta, namun dengan semua parpol.
Namun, dirinya hingga kini belum memutuskan apakah akan maju atau tidak pada pilkada mendatang.
“Saya belum memutuskan, saya sendiri masih menunggu. Banyak yang berspekulasi, tapi saya enggak mau berspekulasi dulu sekarang,” ucapnya.
Lebih lanjut Anies menjawab soal peluang dirinya berduet dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta. Dia tidak ingin berspekulasi tentang hal tersebut.
“Wong mutusin maju aja belum tahu,” pungkasnya.