Penetapan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat provinsi Kalsel menyatakan Partai NasDem mendapat 10 kursi di Rumah Banjar.
Bahkan, ada perwakilan NasDem di setiap dapil.
Perolehan itu naik lebih dua kali lipat dari hasil Pemilu 2019. Yang mana, NasDem hanya mampu merebut empat kursi DPRD Kalsel periode 2019-2024.
Sekretaris DPW NasDem Kalsel, Akhmad Rozanie Himawan menyebut, perolehan itu sesuai target pihaknya.
“Istilahnya ini kabul hajat. Sesuai dengan prediksi kami, kenaikan mencapai 150 persen,” katanya, Jumat (8/3/2024).
Rozanie mengakui lonjakan perolehan NasDem pada Pemilu 2024 tidak lepas dari ‘Anies Effect’.
“Di samping Anies Effect, NasDem juga menyusun caleg potensial pada masing-masing dapil. Kita memlih orang yang memang benar-benar jiwa petarung,” ujarnya.
Perolehan 10 kursi di DPRD Kalsel periode 2024-2029 membuat Rozanie optimistis bahwa NasDem mampu mengusung kader sendiri pada Pilkada November nanti.
Diketahui, ambang batas parpol dalam mengusung calon kepala daerah yakni minimal 20 persen.
Artinya, NasDem perlu berkoalisi jika ingin mengusung kepala daerah di Pilgub Kalsel.
Setidaknya, perlu tambahan satu kursi lagi untuk memenuhi ambang batas 20 persen tersebut.
PAN Kalsel Berambisi Naikkan Muhidin
Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki ambisi untuk memajukan H Muhidin pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Selatan (Kalsel) 2024.
Setelah rapat pleno rekapitulasi suara tingkat provinsi digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), PAN Kalsel akan melakukan rapat internal membahas peta koalisi.