Jika benar PKB akan membuat poros baru itu, maka Golkar akan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
"Kalaupun PKB membuat poros tandingan ya tentu Golkar dan kawan-kawan partai (pendukung Khofifah) siap untuk menghadapi kontestasi dengan PKB," lanjut Sarmuji.
Sejauh ini Khofifah sudah direkomendasikan beberapa parpol untuk maju dalam Pilgub Jawa Timur 2024.
Beberapa parpol di antaranya Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca juga: Gerindra Bakal Susul Golkar Beri Surat Rekomendasi Dukung Khofifah-Emil Maju Pilgub Jawa Timur
Mana yang Lebih Realistis?
Terkait arah dukungan PKB, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin ikut memberikan pandangan.
Menurut penilaiannya, pilihan realitis bagi PKB yakni ikut memberikan dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa dan pasangannya, Emil Dardak.
Diketahui, Khofifah-Emil kini resmi diusung oleh dua partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Golkar dan Demokrat.
Apalagi, lanjut Ujang, PKB kini sudah menjadi bagian dari KIM setelah menyatakan dukungan ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Saya lihat yang realistis dan baik bagi PKB ya mendukung Khofifah, karena Khofifah di Jatim belum ada lawan," kata Ujang, Sabtu (18/5/2023).
Dengan pertimbangan realistis, rasional, dan pragmatis itulah, Ujang menilai sebaiknya PKB ikut gerbong Golkar dan Demokrat dengan mendukung Khofifah.
Ujang tidak yakin upaya PKB membuat poros baru KH Marzuki Mustamar dapat mengalahkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024.
"Belum tentu bisa menang juga, dan kalau misalkan kalah kan Jawa Timur bisa repot buat PKB."
"Jadi ya pilihan realistis, rasional, dan pragmatisnya ya mengusung Khofifah ketimbang mengusung Marzuki Mustamar."
"Khofifah kuat, inkumben, dan didukung kekuasaan juga," pungkas Ujang.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Reza Deni/Fersianus Waku)